Family Structure Stability and Transitions, Parental Involvement, and Educational Outcomes

Abstract

The family environments children live in have profound effects on the skills, resources, and attitudes those children bring to school. Researchers studying family structure have found that children who live with two married, opposite-sex, biological parents, on average, have better educational outcomes than children living in alternate family structures, perhaps due to higher resources, lower stressors, or different selectivity patterns. Socioeconomic stratification plays a major role in family structure, with low-income families seeing more instability. We argue that the impact of family structure is attenuated by transitions in and out of family structures that may decrease a specific resource important to child academic outcomes: parental involvement. This may contribute to increased academic differences already noted across class gaps. Using waves 1 to 6 of the Growing Up in Australia: Longitudinal Study of Australian Children (LSAC) data, we examine the relationship of family stability and transitions from birth to age 10/11 years on parental involvement and educational outcomes, adjusted for resource, stressor, and selectivity covariates. We find that changes in parental involvement are only apparent for families that experience both a transition and single parenting, and that these differences in parental involvement impact academic outcomes.

Penerapan Self Determination Theory: Peran Dukungan Orangtua Terhadap Academic Buoyancy Siswa Menjalani Pembelajaran Jarak Jauh

“…Terlebih lagi berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang memiliki kondisi sosial ekonomi yang baik dan dengan latar belakang pendidikan orangtua yang tinggi. Hal ini membuat orangtua berpotensi untuk memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak, dan orangtua sekaligus berpotensi memberikan dukungan instrumental berupa fasilitas yang dibutuhkan anak untuk keberhasilannya menjalani pendidikan (Pribesh et al, 2020), misalnya dengan memberikan fasilitas yang menunjang pembelajaran jarak jauh, membantu anak menyusun jadwal mengerjakan tugas pembelajaran jarak jauh, mengingatkan anak mengenai jadwal pembelajaran jarak jauh. Kondisi ini membuat siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini lebih memiliki kesempatan untuk berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas yang diberikan padanya, atau memiliki academic buoyancy yang tinggi.…”