2020
DOI: 10.32382/medkes.v15i2.1416
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Inisiasi Menyusu Dini (Imd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar

Abstract: ABSTRAK Latar Belakang :  IMD sangat bermanfaat bukan hanya bagi bayi yang baru lahir tetapi juga bagi ibu yang melakukan IMD. Jika bayi berada dalam dekapan ibu, maka bayi tersebut dengan sendirinya merangkak ke payudara ibu dan akan mulai menghisap puting susu ibunya. Data menunjukkan bahwa di Indonesia, persentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan masih rendah yaitu sebesar 38%. Angka tersebut masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian oleh Indah Susilowati (2004) Pengaruh secara langsung pendapatan keluarga terhadap intensitas penggunaan Program BK ditunjukkan oleh hasil pengujian hipotesis pada output SPSS sebelumnya yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,012 yang lebih kecil daripada α = 0,05, maka daripada demikian H 0 ditolak kemudian H 1 diterima, maka selanjutnya pendapatan keluarga (Y 1 ) memiliki pengaruh secara negatif serta juga signifikan terhadap intensitas penggunaan Program BK di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar (Y 2 ). Hasil ini didukung oleh riset Kurniawan (2018) bahwa rumah tangga dengan tingkat pendapatan rendah akan memanfaatkan jaminan kesehatan gratis yang disediakan pemerintah untuk mengakses layanan kesehatan yang layak dikarenakan ketidakmampuan secara finansial jika harus mengeluarkan uang pribadi, sedangkan rumah tangga berpendapatan tinggi tidak menggunakan jaminan kesehatan gratis karena mampu membayar biaya kesehatan secara pribadi (out of pocket) melalui keikutsertaan asuransi kesehatan berkualitas dengan nilai pertanggungan yang cukup besar karena cenderung tidak khawatir dengan beban pembiayaan kesehatan sehingga berupaya memilih fasilitas pelayanan kesehatan berkualitas baik, contohnya cenderung memilih berobat ke dokter swasta maupun ke rumah sakit secara langsung dibanding berobat ke puskesmas menggunakan bantuan kesehatan gratis (Bhestari dkk., 2016).…”
Section: Analisis Determinan Intensitas Penggunaan Program Bantuan Ke...unclassified
“…Penelitian oleh Indah Susilowati (2004) Pengaruh secara langsung pendapatan keluarga terhadap intensitas penggunaan Program BK ditunjukkan oleh hasil pengujian hipotesis pada output SPSS sebelumnya yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,012 yang lebih kecil daripada α = 0,05, maka daripada demikian H 0 ditolak kemudian H 1 diterima, maka selanjutnya pendapatan keluarga (Y 1 ) memiliki pengaruh secara negatif serta juga signifikan terhadap intensitas penggunaan Program BK di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar (Y 2 ). Hasil ini didukung oleh riset Kurniawan (2018) bahwa rumah tangga dengan tingkat pendapatan rendah akan memanfaatkan jaminan kesehatan gratis yang disediakan pemerintah untuk mengakses layanan kesehatan yang layak dikarenakan ketidakmampuan secara finansial jika harus mengeluarkan uang pribadi, sedangkan rumah tangga berpendapatan tinggi tidak menggunakan jaminan kesehatan gratis karena mampu membayar biaya kesehatan secara pribadi (out of pocket) melalui keikutsertaan asuransi kesehatan berkualitas dengan nilai pertanggungan yang cukup besar karena cenderung tidak khawatir dengan beban pembiayaan kesehatan sehingga berupaya memilih fasilitas pelayanan kesehatan berkualitas baik, contohnya cenderung memilih berobat ke dokter swasta maupun ke rumah sakit secara langsung dibanding berobat ke puskesmas menggunakan bantuan kesehatan gratis (Bhestari dkk., 2016).…”
Section: Analisis Determinan Intensitas Penggunaan Program Bantuan Ke...unclassified