Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Klinis Dermatitis Kontak pada Kelompok Petani Kelapa di Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Jumiati, Ana; Kurniawati, Eti; Munawar, Akhsin

doi:10.30872/jkmm.v2i2.4694

Cited by 5 publications

(4 citation statements)

References 3 publications

(3 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Dari kasus yang ada sekitar sekitar 80% merupakan dermatitis kontak non-alergi atau iritan dan sisanya yaitu 20% adalah dermatitis kontak alergi [6]. Di sisi lain, penelitian dari Munawar (2020) menunjukkan bahwa sebesar 53,6% proporsi dermatitis kontak terjadi pada petani [7]. Demikian juga hasil penelitian dari Rahmatika et al (2020) menemukan bahwa proporsi dermatitis kontak pada petani sebesar 13,5% [8].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Determinant Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut

Irma,

Wa Ode Nilam Febriyan,

Swaidatul Masluhiya AF

2024

kesdok

View full text Add to dashboard Cite

Abstract—Data from the World Health Organization (WHO) shows that 50-90% of cases of skin disease are contact dermatitis. The purpose of this study was to analyze determinants of incidence of contact dermatitis in seaweed farmers in Muna District, Southeast Sulawesi. This research is a quantitative study with a cross sectional study design. The population in this study is 526 people who work as seaweed farmers with a total sample of 222 people calculated using the formula n = N Z2 P(1-P)/(N-1)d2 + Z2 P(1-P). Samples were taken by accidental sampling technique. Data was collected using a questionnaire. Analysis of data used the chi square test with α = 0.05. The results of the analysis showed that a history of skin disease (p = 0.000 <0.05) and personal hygiene (p = 0.000 <0.05).Thus it can be concluded that a history of skin disease and personal hygiene are determinants of the incidence of contact dermatitis in seaweed farmers. Keywords: contac dermatitis, seaweed famer, determinant Abstrak—Word Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 50-90% kasus penyakit kulit yang terjadi adalah dermatitis kontak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis determinan kejadian dermatitis kontak pada petani rumput laut yang ada di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja sebagai petani rumput sebanyak 526 dengan jumlah sampel 222 orang yang dihitung menggunakan rumus n = N Z2 P(1-P)/(N-1)d2 + Z2 P(1-P). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Intrumen pengumpul data penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan uji chi square dengan α =0,05. Hasil analisis menunjukan bahwa riwayat penyakit kulit (p=0,000<0,05) dan personal hygiene (p=0,000<0,05). Dapat disimpulkan bahwa riwayat penyakit kulit dan personal hygiene merupakan determinan kejadian dermatitis kontak pada petani rumput laut. Kata kunci: dermatitis kontak, petani rumput laut, determinan

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Determinant Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut

Irma,

Wa Ode Nilam Febriyan,

Swaidatul Masluhiya AF

2024

kesdok

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Substansi bisa menjadi salah satu dari ribuan alergi dan iritasi yang diketahui. [21]. Milia akan muncul ketika keratin yang terkunci pada permukaan kulit bagian bawah.…”

Section: Gambar 3 Use Case Diagramunclassified

Perancangan Aplikasi Perawatan Kesehatan Kulit Wajah Dengan Metode Search For Results From The Input Data (SFRFTID)

Angraini

2023

JKN

View full text Add to dashboard Cite

Abstract- Di era yang maju. Banyak klinik kesehatan kulit wajah yang sudah buka di perkotaan, tetapi tidak didesa. Khususnya di kota-kota kecil, perlu adanya sharing ilmu tentang teknologi, untuk membantu mereka dalam pekerjaan seperti merawat kulit wajah mereka, karena keterbatasannya ekonomi, jauhnya jarak dan tidak adanya waktu banyak untuk pergi keklinik kesehatan kulit wajah. Sehingga mereka mengambil cara lain yaitu menggunkan produk yang bermerkuri karena banyak dari mereka yang tidak paham akan dampak dari produk tersebut. Hasil yang mereka rasakan diawal pemakaian memang bagus tetapi lama - kelamaan dapat merusak kulit wajah mereka. Solusinya adalah menggunakan teknologi secara baik dan benar untuk dapat membantu dalam kehidupan mereka dan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Maka penelitian ini dibuat untuk menghasilkan satu aplikasi berbasis VB.Net yang dapat memberi informasi tentang masalah kulit wajah mereka. Aplikasi ini di buat agar memudahkan mereka mengetahui pengobatan yang cocok untuk masalah kulit wajah mereka secara instan dan cepat. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme pengembangan perangkat lunak berbasis VB.Net. Hasilnya aplikasi yang didukung oleh perangkat komputer atau laptop ini fokus kepada 4 masalah kulit wajah salah satunya dermatitis, sebagaimana yang terdapat di halaman web perdoksi dermatitis adalah kasus yang terbanyak dari 10 kasus pada penyakit kulit yakni sampai 28,85% dari 2343 pasien, diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat menurunkan persenan orang yang terkena penyakit ini.

show abstract

“…Data epidemiologi di Indonesia memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus penyakit kulit adalah dermatitis kontak sebanyak 66,3% dari kasus tersebut adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis kontak alergi. Hasil penelitian Jumiati tahun 2020 menunjukkan bahwa proporsi dermatitis kontak pada petani sebesar 53,6% [13]. Penelitian yang dilakukan oleh [14], tentang keluhan dermatitis pada pekerja pengusap singkong di UD.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Personal Hygiene with the Incidence of Skin Diseases

Irjayanti,

Wambrauw,

Wahyuni

et al. 2023

fulltext PDF

View full text Add to dashboard Cite

Skin disease is a disease that attacks the surface of the body and is caused by various diseases. Skin diseases can also be caused by fungi, germs, viruses and parasites. The purpose of this study was to determine the relationship between personal hygiene and the incidence of skin diseases. This type of research uses an analytic observational method with a cross sectional research design. The population in this study were 149 residents, samples taken from the entire population were 149 respondents. The sampling technique uses total sampling. Collecting data using questionnaires and observation. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis, using the chi-square test (α<0.05). The results of the study show an overview of the incidence of skin disease from 149 respondents who suffer from skin disease (67.1%). The description of personal hygiene (skin cleanliness, hand hygiene, clothing cleanliness, and use of towels) from 149 respondents (89.3%) was not good. The results of personal hygiene research obtained p-value = (0.000). The conclusion is that there is a relationship between personal hygiene and the incidence of skin diseases. For Community Health Centers to increase efforts to prevent and control skin diseases by increasing the socialization of clean and healthy living behaviors to support public health.

show abstract

Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Klinis Dermatitis Kontak pada Kelompok Petani Kelapa di Mendahara Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Cited by 5 publications

References 3 publications

Determinant Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut

Determinant Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut

Perancangan Aplikasi Perawatan Kesehatan Kulit Wajah Dengan Metode Search For Results From The Input Data (SFRFTID)

Personal Hygiene with the Incidence of Skin Diseases

Contact Info

Product

Resources

About