2022
DOI: 10.35326/agribisnis.v6i1.2374
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Masa Pandemi Covid-19

Abstract: Tujuan penelitian adalah menganalisis pendapatan usahatani padi sawah dan menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi  pendapatan usahatani  padi  sawah  di masa pandemi covid-19. Analisis yang digunakan analisis pendapatan dan analisis regresi linier berganda. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling sebanyak 51 petani. Hasil penelitian yaitu pendapatan usahatani padi sawah sebesar Rp. 10,368,541.00 /ha/musim tanam dengan nilai R/C ratio sebesar 2,1 (menguntungkan). Faktor sosial… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 21 publications
(26 reference statements)
0
0
0
Order By: Relevance
“…Adapun biaya ini merupakan gabungan dari biaya variabel (variabel cost) dan biaya tetap atau (fixed cost) Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam usaha pertanian padi, baik yang berbasis organik maupun konvensional, terdapat penggunaan berbagai jenis input atau sarana produksi, termasuk benih, pupuk, dan pestisida. Pemakaian input produksi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek biaya dan pendapatan dalam konteks kegiatan pertanian (Zulkarnain et al, 2022). Biaya usahatani mencakup semua pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu, dan perbandingan biaya ini dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode tersebut akan menentukan apakah usaha pertanian tersebut menguntungkan atau mengalami kerugian.Dalam hal penggunaan benih, mayoritas petani di Kelompok Tani Padi Sehat Subak Karang Dalem menggunakan benih berkualitas tinggi, seperti benih inpari untuk pertanian non-organik, sementara benih lokal seperti mentik susu digunakan dalam pertanian organik.…”
Section: Biaya Penerimaan Pendapatan Usahatani Padi Organik Dan Anorg...unclassified
“…Adapun biaya ini merupakan gabungan dari biaya variabel (variabel cost) dan biaya tetap atau (fixed cost) Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam usaha pertanian padi, baik yang berbasis organik maupun konvensional, terdapat penggunaan berbagai jenis input atau sarana produksi, termasuk benih, pupuk, dan pestisida. Pemakaian input produksi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek biaya dan pendapatan dalam konteks kegiatan pertanian (Zulkarnain et al, 2022). Biaya usahatani mencakup semua pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu, dan perbandingan biaya ini dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode tersebut akan menentukan apakah usaha pertanian tersebut menguntungkan atau mengalami kerugian.Dalam hal penggunaan benih, mayoritas petani di Kelompok Tani Padi Sehat Subak Karang Dalem menggunakan benih berkualitas tinggi, seperti benih inpari untuk pertanian non-organik, sementara benih lokal seperti mentik susu digunakan dalam pertanian organik.…”
Section: Biaya Penerimaan Pendapatan Usahatani Padi Organik Dan Anorg...unclassified
“…Menurut peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Masithah, 2022). Sedangkan menurut Presiden Republik Indonesia kebijakan penerapan PPKM adalah sesuatu yang tak dapat dihindari guna menekan laju penularan covid-19,serta mengendalikan kapasitas rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 agar tidak over capacity (Hasibuan et al, 2021); (Zulkarnain et al, 2022).…”
unclassified
“…Berkaitan dengan pandemi Covid-19, menurut data dari BPS (2020) pada Tahun 2019 total produksi padi sebesar 23,78 juta ton-GKG sedangkan pada tahun 2020 total produksi padi sebesar 19,99 juta ton-GKG. Demikian juga dengan diberlakukannya kebijakan seperti PSBB dan PPKM, dirasa sangat menyulitkan petani dalam menjual hasil produk budidaya mereka sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada pendapatan petani (Zulkarnain et al, 2022); (Fauzan Haqiqi et al, 2020). Maluku merupakan salah satu provinsi yang sebagian besar masyarakatnya kini mengkonsumsi beras/padi sebagai bahan pangan pokok.…”
unclassified