2015
DOI: 10.25077/jka.v4i2.278
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Toksoplasma pada Ibu Hamil di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2010-2013

Abstract: AbstrakToksoplasmosis pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran dan kematian pada bayi yang dilahirkan, hal ini dikarenakan terjadinya infeksi pada saat bayi dalam kandungan. Berdasarkan SDKI tahun 2007, tercatat 35% ibu hamil mengalami toksoplasma. Tahun 2008 kejadian toksoplasma pada ibu hamil meningkat menjadi 47%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Toksoplasma pada ibu hamil di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013. Populasi dalam peneliti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
9

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
9
Order By: Relevance
“…Ketersediaan terapi antivirus telah memberikan pengobatan dan pencegahan infeksi CMV dan telah menghasilkan hasil yang meningkat secara dramatis untuk host immunocompromised. 8 Selain terapi medis, TORCH juga dapat ditangani menggunakan terapi komplementer salah satunya minuman herbal menggunakan tumbuhan pulai yang mengandung senyawa alkaloid. Senyawa ini diketahui sebagai anti parasite toksoplasma berpotensi sebagai obat antitoksoplasma.…”
Section: Oajjhsunclassified
“…Ketersediaan terapi antivirus telah memberikan pengobatan dan pencegahan infeksi CMV dan telah menghasilkan hasil yang meningkat secara dramatis untuk host immunocompromised. 8 Selain terapi medis, TORCH juga dapat ditangani menggunakan terapi komplementer salah satunya minuman herbal menggunakan tumbuhan pulai yang mengandung senyawa alkaloid. Senyawa ini diketahui sebagai anti parasite toksoplasma berpotensi sebagai obat antitoksoplasma.…”
Section: Oajjhsunclassified
“…Infeksi didapat oleh ibu pada trimester pertama 17% janin yang terinfeksi akan lahir dengan penyakit berat seperti kerusakan mata dan otak, infeksi didapat oleh ibu pada trimester ketiga dan tidak diobati 62% janin terinfeksi dengan gejala yang ringan atau tidak tampak pada saat lahir, walaupun menderita gangguan penglihatan dan pendengaran setelah beberapa bulan kelahiran. (Andriyani and Megasari 2015). Selain itu toksoplasmosis kongenital pada bayi dapat menimbulkan gangguan korioretinitis, kalsifikasi intrakranial, dan hidrosefalus, abnormalitas cairan spinal, anemia, kejang, demam, tuli, gangguan pertumbuhan, hepatomegali, jaundice, gangguan pembelajaran, limfadenopati, ruam makulopapular, retardasi mental, mikrosefali, spastisitas, splenomegali, trombositopenia, dan gangguan penglihatan (Sakikawa et al 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di Indonesia pada tahun 2007 ada 35% ibu hamil terkena infeksi toksoplasmosis dan meningkat menjadi 47% di tahun 2008. Infeksi kongenital ini terjadi sekitar 40% pada ibu hamil (3). Toksoplasmosis kongenital pada fetus yang sedang berkembang sangat memberikan efek yang serius (16,17).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Meningkatnya angka prevalensi seropositif toxoplasma terjadi karena kurangnya mawas diri sehingga tidak melakukan pemeriksaan secara dini. Padahal dampaknya dapat mengakibatkan keguguran, bayi lahir prematur atau cacat lahir, ada juga yang saat dilahirkan terlihat sehat namun dalam perkembanganya muncul gejala kelainan mata seperti karioretimis, strabismus bahkan hidrosefalus (3,18). Dengan menggunakan metode PCR target gen SAG-1 isolat lokal dapat mendiagnosa toksoplasmosis kongenital sedini mungkin yaitu minimal dua hari setelah infeksi (19).…”
Section: Pendahuluanunclassified