2020
DOI: 10.33859/dksm.v11i1.566
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Risiko Kejadian Pre Eklampsi Di Kota Cirebon Tahun 2019

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu ibu hamil belum mengetahui tentang manfaat pemeriksaan kehamilan dan belum melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Sehingga setiap wanita yang hamil wajib dilakukan pemantauan kehamilan yang intensif agar dapat meminimalkan faktor risiko yang mungkin terjadi melalui kunjungan Ante Natal Care (ANC) yang memadai dan teratur (Wati & Widiyanti, 2020) Preeklampsia dapat dibedakan menjadi bentuk ringan dan berat. Pasien dikategorikan mengalami preeklampsia ringan apabila tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥90 mmHg sedangkan pasien dikategorikan mengalami preeklampsia berat apabila tekanan darah sistolik (SBP) ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥110 mmHg (Peres, Mariana, & Cairrão, 2018) Tabel 2. menjelaskan mengenai distribusi pasien berdasarkan diagnosis preeklampsia.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu ibu hamil belum mengetahui tentang manfaat pemeriksaan kehamilan dan belum melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Sehingga setiap wanita yang hamil wajib dilakukan pemantauan kehamilan yang intensif agar dapat meminimalkan faktor risiko yang mungkin terjadi melalui kunjungan Ante Natal Care (ANC) yang memadai dan teratur (Wati & Widiyanti, 2020) Preeklampsia dapat dibedakan menjadi bentuk ringan dan berat. Pasien dikategorikan mengalami preeklampsia ringan apabila tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥90 mmHg sedangkan pasien dikategorikan mengalami preeklampsia berat apabila tekanan darah sistolik (SBP) ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥110 mmHg (Peres, Mariana, & Cairrão, 2018) Tabel 2. menjelaskan mengenai distribusi pasien berdasarkan diagnosis preeklampsia.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu ibu hamil belum mengetahui tentang manfaat pemeriksaan kehamilan dan belum melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Sehingga setiap wanita yang hamil wajib dilakukan pemantauan kehamilan yang intensif agar dapat meminimalkan faktor risiko yang mungkin terjadi melalui kunjungan Ante Natal Care (ANC) yang memadai dan teratur (Wati & Widiyanti, 2020) Preeklampsia dapat dibedakan menjadi bentuk ringan dan berat. Pasien dikategorikan mengalami preeklampsia ringan apabila tekanan darah sistolik (SBP) ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥90 mmHg sedangkan pasien dikategorikan mengalami preeklampsia berat apabila tekanan darah sistolik (SBP) ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik (DBP) ≥110 mmHg (Peres, Mariana, & Cairrão, 2018) Tabel 2. menjelaskan mengenai distribusi pasien berdasarkan diagnosis preeklampsia.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified