2017
DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v19i3.13403
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Penghambat Kerajinan Anyaman Tangan Di Perbatasan Sajingan Besar Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Abstract: ABSTRAK. Salah satu kerajinan anyaman tangan Kalimantan Barat berasal dari perbatasan Sajingan Besar Kabupaten Sambas, kerajinan anyaman tangan tersebut merupakan warisan secara turun temurun yang membutuhkan pembinaan melalui inovasi dari regenerasi baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor penghambat dalam mengembangkan kerajinan anyaman tangan masyarakat di Perbatasan Sajingan Besar. Metode penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, peneliti melakukan wawancara dari berbagai inform… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Salah satunya adalah anyaman bambu, saat ini yang menjadi kendala terhambat nya perkembangan anyaman bambu di daerah karena rendahnya peran pemerintah daerah dalam mendukung potensi anyaman bambu dikarenakan pangsa pasar yang terbatas, sarana prasarana dari daerah juga masih rendah. Namun pada kenyataan potensi anyaman sangat diminati oleh masyarakat luar negeri (Razak & Elyta, 2017). 3.…”
Section: Faktor Penghambat Perkembangan Peluangunclassified
“…Salah satunya adalah anyaman bambu, saat ini yang menjadi kendala terhambat nya perkembangan anyaman bambu di daerah karena rendahnya peran pemerintah daerah dalam mendukung potensi anyaman bambu dikarenakan pangsa pasar yang terbatas, sarana prasarana dari daerah juga masih rendah. Namun pada kenyataan potensi anyaman sangat diminati oleh masyarakat luar negeri (Razak & Elyta, 2017). 3.…”
Section: Faktor Penghambat Perkembangan Peluangunclassified
“…Kondisi ini seakan-akan memberi gambaran bahwa para pengrajin ini belum tersentuh pemberdayaan masyarakat, hal ini sangat kontras karena Situasi ini tidak jauh berbeda dengan tantangan-tangan yang dihadapi dalam upaya pertumbuhan masyarakat dari sektor kerajinan tangan lokal yang tersebar diberbagai wilayah nusantara diantaranya, terbatasnya SDM yang berperan sebagai "tim kreatif" yang memang memiliki spesialisasi dalam inovasi dan diversifikasi produk lurik [12]. Pola pikir masyarakat kurang inovatif dikarenakan kurangnya lembaga pendidikan dan pembinaan anyaman kerajinan untuk masyarakat sehingga kerajinan anyaman tangan sulit berkembang dan kurangnya pemasaran mengakibatkan produk kerajinan anyaman sulit bersaing [13], Pengembangan ekonomi kreatif terkendala oleh sulitnya harapan dan realisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, faktor penghambatnya terletak pada 4P (product, price, place, promotion) [14].…”
unclassified