Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui jika pengangguran, kemiskinan, inflasi dan meningkat maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi, berdasarkan data diketahui bahwa kemiskinan, pengangguran dan inflasi bergerak secara fluktuatif akan tetapi pertumbuhan ekonomi selalu meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar dan bagaimana pengaruh kemiskinan, pengangguran, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2011-2022. Model penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda. Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari website Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) Pengangguran berpengaruh negatif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probability sebesar 0,045 < 0,050 sedangkan nilai thitung < ttabel (-2.525 < 2.44691). Secara parsial variabel Kemiskinan berpengaruh negatif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probability sebesar 0,001 < 0,05 sedangkan nilai thitung < ttabel (-5.816 < 2.05183). Secara parsial variabel Pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probability sebesar 0,024 > 0,05 sedangkan nilai thitung > ttabel (3,006 > 2.05183). Secara parsial variabel Inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probability sebesar 0,025 < 0,05 sedangkan nilai thitung < ttabel (-2.961 < 2.05183). Secara parsial variabel Kesempatan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probability sebesar 0,004 < 0,05 sedangkan nilai thitung < ttabel (4.577>2.05183). Secara simultan (uji F) variabel Pengangguran, Kemiskinan, Pengangguran, Pendidikan, Inflasi dan Kesempatan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai probability sebesar 0,000 < 0,05 sedangkan nilai Fhitung > Ftabel (95.264 > 3.97). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,988 atau 98,8%