Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten yang rawan terjadi gempa bumi. Bencana ini telah menyebabkan sejumlah bangunan rusak diberbagai daerah yang terdampak. Bangunan yang terdampak oleh gempa bumi tersebut rata-rata rumah sederhana yang yang dibangun oleh tukang bangunan yang berada di desa. Mereka secara umum belum memahami bagaimana perilaku gaya geser gempa terhadap rumah yang mereka bangun. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan keahlian kepada tukang untuk meretrofit rumah sederhana dari dinding bata tanpa tulangan yang telah dibangun dengan menerapkan teknologi ferosemen sehingga daya dukung terhadap gaya geser akibat gempa semakin tinggi. Pelaksanaan pelatihan ferosemen ini dilakukan di Desa Sukogidri, Ledokombo, Jember. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi dan koordinasi, memberikan pelatihan, melakukan penguatan kelompok serta evaluasi. Nilai rata-rata yang didapatkan oleh tukang bangunan secara personal pada saat pretest antara 39,7 sampai 40,1. Setelah dilakukan pelatihan nilai rata-rata tukang bangunan secara personal antara 77,6 sampai 80,3. Kemampuan tukang bangunan secara keseluruhan sebelum adanya kegiatan pelatihan sebesar 40,03. Kemampuan tukang secara keseluruhan setelah dilakukan pelatihan sebesar 78,77. Peningkatan rata-rata kemampuan tukang bangunan secara personal bila dibandingkan antara sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai antara 37,4 sampai 40,3. Sedangkan peningkatan yang terjadi pada para tukang bangunan setelah dilaksanakan program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) secara keseluruhan sebesar 38,75. Hal ini mengindikasikan pelatihan sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan tukang bangunan menerapkan teknologi ferosemen meretrofit rumah yang rusak akibat gempa.