2021
DOI: 10.33650/jkp.v9i1.2037
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peningkatan Kasus Stunting Pada Balita Di Kabupaten Probolinggo

Abstract: Stunting is the upcoming of indeks condition in the higher level that is based on the age. minus and standar devision according to WHO. Stunting is manifestation with no limition factor of the diet consumer. Who has low quality and also the protein in the growing up development it is started since first life. Planing observation to find factor relation between the case of stunting development since baby in probolinggo regency. This quantitative observation to close sectional cross with sampel election by using… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Munir dalam penelitiannya di Kabupaten Probolinggo juga mengatakan bahwa pola asuh berhubungan dengan peningkatan kejadian stunting pada balita. Pola asuh berperan utama terhadap stunting karena asupan makanan balita diatur olehibusepenuhnya (Munir, 2021).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Munir dalam penelitiannya di Kabupaten Probolinggo juga mengatakan bahwa pola asuh berhubungan dengan peningkatan kejadian stunting pada balita. Pola asuh berperan utama terhadap stunting karena asupan makanan balita diatur olehibusepenuhnya (Munir, 2021).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hal ini berarti, sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandi ngkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 20%" (Munir et al, 2021). Dari data tersebut, sangat memprihatinkan untuk generasi bangsa ke depan jika memiliki generasi yang kurang cerdas (H Nashihin, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified