Red palm super olein (RPSO) merupakan fraksi cair yang dihasilkan melalui fraksinasi berulang dari red palm oil (RPO). RPSO mengandung senyawa fitonutrien (karoten, vitamin E, skualena) yang tinggi. Beberapa tahun terakhir, tokotrienol mendapat perhatian yang tinggi karena sifat biologisnya yang multitarget, termasuk sebagai perlindungan saraf, antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker. Tokotrienol menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang signifikan dalam berbagai penyakit pada manusia, di antaranya penyakit kanker, kardiovaskular, neurodegeneratif, dan reumatik. Selain itu, tokotrienol dilaporkan sebagai agen antiinflamasi yang lebih kuat dibandingkan dengan tokoferol. Hal ini disebabkan karena tokotrienol memiliki rantai samping yang tidak jenuh, serta dapat menurunkan nilai C-reactive protein (CRP) 20—50% lebih banyak dari tokoferol yang mempunyai rantai samping yang jenuh. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam pemanfaatan tokotrienol sebagai antiinflamasi, yaitu bioavailabilitas oral yang rendah, seperti cepat mengalami metabolisme dan ekskresi. Tulisan ini mengkaji potensi tokotrienol pada RPSO sebagai antiinflamasi pada reumatik, aktivitas antiinflamasi tokotrienol pada penanganan reumatik, tantangan pemanfaatan tokotrienol dalam pengobatan, dan pengembangan bentuk sediaan berbasis tokotrienol yang memberikan efek terapi optimal.