Abstrak: Program studi Teknik Sipil menjadi wadah yang vital dalam penyediaan sumber daya manusia profesional dalam bidang konstruksi. Oleh karena itu, mahasiswa teknik sipil diwajibkan untuk mengembangkan dirinya baik secara pengetahuan maupun keterampilannya. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah kecakapan teknologi mengikuti perkembangan global. Keterampilan dan pengetahuan mahasiswa teknik sipil yang minim terhadap pemanfaatan teknologi berupa perangkat lunak komputer dalam perencanaan konstruksi menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan salah satu perangkat lunak komputer dalam perencanaan struktur konstruksi, yaitu ETABS. Kegiatan ini melibatkan 147 mahasiswa teknik sipil Unika Santu Paulus Ruteng. Kegiatan ini diisi dengan uji pra dan pasca pelatihan, pelatihan, dan diakhiri dengan survei kualitas pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil uji pra dan pasca pelatihan, tingkat pemahaman mahasiswa meningkat secara signifikan dari 36,25 (sangat kurang) menjadi 84,00 (baik). Ditinjau dari kualitas pelaksanaan, kegiatan ini dinyatakan baik sekali (4,82).Abstract: The Civil Engineering study program is a vital vehicle for providing professional human resources in the construction sector. Therefore, civil engineering students are required to develop themselves both in terms of knowledge and skills. One of the skills students must have is technological prowess to keep up with global developments. The minimal skills and knowledge of civil engineering students regarding the use of technology in the form of computer software in construction planning became the basis for implementing this activity. This activity aims to introduce and improve students' skills in utilizing one of the computer software in planning structural construction, namely ETABS. This activity involved 147 civil engineering students of the Catholic University of Santu Paulus Ruteng. This activity is filled with pre- and post-training tests, training, and ends with a survey of the quality of activity implementation. Based on the results of the pre- and post-training tests, the students' understanding level increased significantly from 36.25 (very poor) to 84.00 (good). Judging from the quality of implementation, this activity was stated to be very good (4.82).