Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Balita dengan Diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Puskesmas Koni Kota Jambi

Abstract

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Terapi pengobatan pada penyakit ISPA terdiri dari pemberian antibiotik dan pengobatan simtomatis. Penggunaan antibiotik yang tidak perlu atau berlebihan dapat mengakibatkan timbulnya resistensi terhadap bakteri tertentu. Resistensi tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dihindari atau diperlambat dengan penggunaan antibiotik secara rasional yang tepat dan bijak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien balita dengan infeksi saluran pernapasan atas di Puskesmas Koni Kota Jambi dengan parameter yang meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat durasi. Penelitian dilakukan pada 51 rekam medik pasien balita di Puskesmas Koni Kota Jambi di bulan Februari 2020-Maret 2020 secara retrospektif dengan teknik pengambilan data sampel secara purposive sampling dan kemudian dilakukan analisa data secara deskriptif. Berdasarkan 51 data rekam medik pasien balita di Puskemas Koni Kota Jambi Tahun 2019 masih ditemukan ketidakrasionalan dalam penggunaan antibiotik pada pasien ISPA. Rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA tahun 2019 berdasarkan analisa kualitatif yang telah dilakukan, didapat tepat pasien sebesar 100 %, tepat indikasi sebesar 100 %, tepat dosis sebesar 100 %, dan tepat durasi sebesar 0 %. Evaluasi ketepatan pasien, tepat indikasi dan tepat dosis dinyatakan tepat sedangkan evaluasi durasi pemberian antibiotik yang digunakan belum tepat.

Optimizing antibiotic use in Indonesia: A systematic review and evidence synthesis to inform opportunities for intervention

“…There were 49 reports that reported data on the appropriateness of antibiotic prescribing, of which 18 27 , 38 , 39 , 40 , 41 , 42 , 43 , 44 , 45 , 46 , 47 , 48 , 49 , 50 , 51 , 52 , 53 , 54 (3167 prescriptions) used Gyssens method and 31 (7826 prescriptions) 23 , 55 , 56 , 57 , 58 , 59 , 60 , 61 , 62 , 63 , 64 , 65 , 66 , 67 , 68 , 69 , 70 , 71 , 72 , 73 , 74 , 75 , 76 , 77 , 78 , 79 , 80 , 81 , 82 , 83 , 84 used reference guidelines. Most were conducted in hospitals (37 reports, 74.0%), in Java (33 reports, 66.0%), and in adults (29 reports, 58.0%) and between 2016-2021 (62 reports, 62.0%) (Tables S5 and S6).…”

Evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA rawat jalan di puskesmas mata kota kendari periode januari-april 2022

“…Pada Tabel 3 hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase keseluruhan peresepan obat antibiotik pada pasien ISPApada bulan Januari-April tahun 2022 sebanyak 78 resep yang menggunakan obat antibiotik pada pasien ISPA, dan jumlah obat antibiotik pada pasien ISPA yang paling banyak digunakan adalah Amoxicilin dengan persentase 85,9% dan cefadroxil digunakan hanya sedikit dengan presentase 14,1%. Menurut Dewi et al, (2020), hal ini disebabkan karenaamoxicillin merupakan antibiotik yang paling efektif dan paling luas digunakan, antibiotik golongan Penisilin bebas dari sifat toksik, kebanyakan efek-efek yang tidak diinginkan yang parah terjadi karena hipersensitivitas, Dan antibiotik ini merupakan antibiotik lini pertama untuk pasien ISPA .…”

“…Berdasarkan hasil penelitian ini, pada Tabel 4 diketahui dari 78 resep diperoleh 70 resep yang sudah rasionalitas dalam penggunaan obat antibiotik pada pasien ISPA dengan angka persentase sebesar (89,7%). Dalam hal ini kategori tepat indikasi dari penggunaan pengobatan terapi infeksi saluran pernafasan untuk diagnosis ISPA, faringitis, dan tonsilitas sudah rasional.Dikarenakan hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian lain dalam terapi ISPA, dimana pada penelitian tersebut menggunakan obat yang diindikasikan untuk mengobati penyakit ISPA (Dewi et al, 2020).…”

Profil Pengetahuan dan Persepsi Orang Tua terhadap Penggunaan Antibiotik pada Anak di Apotek Bangkalan

“…Penyakit ini bisa berbahaya dan sampai mengancam jiwa. Infeksi ringan yang sering terjadi pada anak adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan karakteristik terbanyak dialami oleh anak anak usia 1-4 tahun dilanjutkan infeksi pneumoni yang terbanyak di Indonesia dialami anak usia 1-4 tahun (Dewi, et al, 2020).…”

“…Berdasarkan Review of Antimicrobial Resistance 50.000 nyawa hilang setiap tahun karena masalah resistensi antibiotik di Eropa dan Amerika serikat, dan secara global 700.000 orang meninggal karena resistensi obat dalam penyakit seperti infeksi bakteri, malaria, HIV / AIDS atau TBC (Busch et al, 2020). Pasien anak pun tak luput dari resiko resistesi, berdasarkan penelitian selama periode 5 tahun ditemukan peningkatan yang signifikan dari resistensi antibiotik pada pasien anak terutama kejadian MRSA dan antibiotik beta laktam (Dewi et al, 2020).…”