ABSTRAKPemuliaan tanaman kapas perlu terus dilakukan untuk mendapatkan varietas kapas yang lebih unggul dari segi kuantitas dan kualitas. Kapas varietas NIAB 999 hasil pemuliaan yang berasal dari kultur jaringan embrio aksis kapas varietas NIAB-999 yang diradiasi dengan sinar gamma 60 Co dengan dosis 20 gray. Benih kapas yang dihasilkan dari kultur jaringan Kj 1 dan Kj 2 dengan hasil yaitu percobaan dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok dengan ulangan 4 kali luas plot yang berukuran 8 x 7 M 2 dengan jarak tanam 10 x 100 cm dan menggunakan varietas Kanesia 2, Kanesia 8 dan Kanesia 9 sebagai pembanding. Pengujian jumlah buah yang terbanyak UDHP Kanesia 2 (91) dan UDHL Kanesia 2 (77). Produksi kg/ha yang tertinggi dari 6 uji multi lokasi di NTB1 Kj 2 (3740,00), Lamongan Kanesia 2 (829,20), Banyuwangi Kanesia 9 (982,4), NTB 2 Kanesia 9 (1470), Bulukumba Kanesia 9 (1565,4), Cinangka Kanesia 9 (1959,2) hasilnya tidak berbeda nyata, artinya sama antara kontrol nasional dan galur mutan. Penggunaan insektisida pada tanaman menyebabkan penurunan produksi kapas berbiji yaitu galur mutan Kj 1 dan Kj 2 sehingga galur ini lebih tinggi produktivitasnya Kj 2 (857 kg/ha) dari pada yang disemprot pembasmi hama, dari tanaman kapas tidak berbeda nyata antara galur dan varietas pembanding. Galur Kj 2 dilepas sebagai varietas baru oleh Menteri Pertanian masing masing dengan nama Karisma-1 pada tahun 2009. Kata kunci : kapas, NIAB 999, teknik mutasi, radiasi, gamma, Karisma 1
ABSTRACTThe cotton plant breeding is necessary to improve for achive a new cotton variety with better in quality and quantity. Mutant lines of Kj 1 and Kj 2 derived of embryo axis in-vitro cultured of NIAB 999 cotton variety which was irradiated with gamma rays of 60 Co at doses of 20 Gy were used in this experiment. The experiment was conduced at NTB and designed by randomized Block design with four replications. Both mutant lines were planted in the plot with size of 8 x 7 M 2 and 10 x 100 cm2 spacing, Kanesia 2, Kanesia 8 and Kanesia 9 were used as control varieties. Testing of the largest number of UDHP Kanesia 2 (91) and UDHL Kanesia 2 (77). The highest production of kg/ha from 6 multi location test in NTB1 Kj 2 (3740,00), Lamongan Kanesia 2 (829,20), Banyuwangi Kanesia 9 (982,4), NTB 2 Kanesia 9 (1470), Bulukumba Kanesia 9 (1565,4), Cinangka Kanesia 9 (1959,2) the results are not significantly different from the national controls and mutant strains. The use of insecticide in the crop caused the decrease of seed cotton production, the mutant strain of Kj 1 and Kj 2 mutants did not need to be sprayed with pest exterminator. The result was higher productivity in Kj 2 (857 kg /ha) than that sprayed with pesticide disposal. The instantaneous growth of cotton plants did not differ significantly between strains and variety varieties. Mutant line The Kj 2 was released as new cotton varieties by Agriculture Minister by the name Karisma-1 in 2009.