Elite Theory and the American Political Directorate

Smit, David

doi:10.1007/978-3-030-26769-8_3

Cited by 2 publications

(5 citation statements)

References 5 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Order By: Relevance

“…This study considers elites as people who influence political processes regularly and significantly based on their disproportionate access to resources (Gilleard, 2020;Smit, 2019;Wacquant, 2019;Wedel, 2017Wedel, , 2021. In modern developed or developing societies, elites play a prominent role in determining policy or government decisions (Karaoğuz, 2022;Smirnova et al, 2021).…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

“…The literature review showed that Higley and Burton's framework of elite configurations is one of the most comprehensive. Its implementation is universal and has been applied to different regions of the world and all forms of states (Burton & Higley, 2001;Cianetti et al, 2020;Gerlich, 2021;Higley, 2010a;Higley & Burton, 2006;Higley & Pakulski, 1995;Smit, 2019). Disunited elites lack consensual values and disagree about how the state should be governed.…”

Section: The Elite Typology and Configurationmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

Devoid Elites and the Need for a New Elite Configuration: An Analysis of Post-Soviet Societies on the Example of Azerbaijan

Gerlich

2023

J Ethn Cult Stud

View full text Add to dashboard Cite

This paper provides a comprehensive study of the Azerbaijani ruling elites. This study aims to describe the post-Soviet Azerbaijani elites, their interaction, and their influence to elaborate a basis for studying the impact on the government and the economy. The study focuses on the definition and origin of the Azerbaijani elites after the collapse of the Soviet Union, the analysis of their interactions, and the definition of behavior and hierarchy. The study relies on Higley and Burton’s (2006) elite configurations framework and Wedel’s (2003) concept of clans. It draws on qualitative analysis and applies analytical autoethnographic approaches to analyze and interpret the information received. The study used data from 113 informal dialogue interviews with those who worked closely with the elite and the elite representatives. These data provided detailed descriptions of their life and behavior in Central Asia and the South Caucasus. The total number of respondents was 1,817 people. Not all elites have equal access to power. Some, called “hyperagents,” control most decisions. Others, whom the author defines as “devoid elites”, have very little or no real power, although they have some privileges that the elites are endowed with in society. The researcher proposes a new elite configuration entitled “imposed unity elites”, which better describes the majority of Azerbaijani elites. This elite configuration implies the existence and behavior of devoid elites. It also describes elites that seem to be united in public but lacks any basic ideology or common goals. The research contributes to the further development of Higley and Burton’s (2006) framework of elite configurations and the theory of the influence of elites. The possible application of the obtained research results will allow scientists to better understand the development characteristics of the elite configuration in the post-Soviet space and their impact on the state.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Section: The Elite Typology and Configurationmentioning

confidence: 99%

Devoid Elites and the Need for a New Elite Configuration: An Analysis of Post-Soviet Societies on the Example of Azerbaijan

Gerlich

2023

J Ethn Cult Stud

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko dikatakan sebagai bagian dari elite, karena ia memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam mengawal percepatan berbagai program prioritas presiden, yang dilakukan bersama dengan kementerian/lembaga (Smit, 2019).…”

Section: Pengaruh Eliteunclassified

“…Sementara banyak studi tentang penulisan kelas pekerja masih didasarkan pada Marxisme, semakin banyak sarjana dankritikus mendefinisikan kelas lebih sebagai salah satu aspek identitas pribadi, bersama dengan gender dan ras, atau sebagai "hubungan" antar kelompok. Mereka yang mempelajari elit penguasa umumnya telah meninggalkan pandangan Marxis bahwa perjuangan kelas didasarkan pada "alat produksi" dan mulai berpindah pandangan mengenai apa yang disebut Teori Elit, yang menjelaskan tentang bagaimana masyarakat modern yang kompleks membutuhkan pemimpin elite dengan pengalaman dan keahlian yang diperlukan untuk mengelola pemerintahan secara efektif (Smit, 2019)…”

unclassified

“…Elite politik merupakan orang atau kelompok yang berada di dekat atau pada puncak kekuasaan "pyramid of power". Teori Elit dapat digunakan untuk membantu menjelaskan bagaimana elit yang memerintah negara modern mana pun, demokratis atau tidak, telah melakukan kontrol, menggambarkan bagaimana kelas mempengaruhi politik di setiap tingkat pemerintahan(Smit, 2019).Elit merupakan orang-orang yang berhasil, yang mampu menduduki jabatan tinggi dandalam lapisan masyarakat. Menurut Pareto, masyarakat terdiri dari dua kelas: (1) lapisan atas, yaitu elit, yang terbagi ke dalam elit yang memerintah (governing elite) dan (2) elit yang tidak memerintah (non-governing elite); lapisan yang lebih rendah, yaitu non-elit.…”

unclassified

See 1 more Smart Citation

Modalitas Purnawirawan TNI Sebagai Elite Demokrasi pada Masa Pasca Orde Baru: Studi Kasus Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko

Tanzilla,

Rahmawati,

Ilmar

2023

PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan modalitas purnawirawan TNI yang memiliki peran sebagai elite demokrasi pada masa pasca orde baru, studi kasus penelitian ini membahas mengenai modalitas Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko dalam memimpin lembaga Kentor Staf Presiden pada masa pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo. Dalam memainkan peran sebagai elite demokrasi, purnawirawan TNI perlu mengerahkan modalitas yang dimiliki untuk berkomitmen terhadap pembangunan demokrasi dan tidak membawa motif pragmatis ke dalam politik seperti membawa kepentingan militer atau kepentingan segelintir elite yang bertentangan dengan prinsip demokrasi. Penelitian ini menggunakan teori modalitas dan konsep elite demokrasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplanatif yaitu dengan mengandalkan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa modalitas budaya, modalitas sosial, dan modalitas politik yang dimiliki oleh Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko membawa pengaruh terhadap peran yang dimainkannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI. Sebagai elite demokrasi, Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko sudah memberi kontribusi dalam membangun demokrasi dengan memoisikan diri sebagai enabler, akselerator, debottlenecker, dan mediator melalui jabatan yang didudukinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

show abstract

Elite Theory and the American Political Directorate

Cited by 2 publications

References 5 publications

Devoid Elites and the Need for a New Elite Configuration: An Analysis of Post-Soviet Societies on the Example of Azerbaijan

Devoid Elites and the Need for a New Elite Configuration: An Analysis of Post-Soviet Societies on the Example of Azerbaijan

Modalitas Purnawirawan TNI Sebagai Elite Demokrasi pada Masa Pasca Orde Baru: Studi Kasus Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko

Contact Info

Product

Resources

About