Abstrak - Kasus kecurangan pedagang mencampur daging sapi dengan daging babi masih terjadi hingga saat ini. Membedakan daging sapi dan babi dapat dilakukan dengan mengamati secara langsung satu persatu, tetapi hal ini dapat dilakukan oleh para ahli, Tetapi secara kasat mata masih sulit membedakannya. Perilaku pedagang seperti ini sangat merugikan konsumen khususnya pemeluk agama Islam karena berkaitan dengan makanan yang halal atau haram. Pada penelitain ini menggunakan metode Deep Learning untuk klasifikasi citra dengan Convolutional Neural Network (CNN) arsitektur ResNet-50. Jumlah data sebanyak 457 citra yang terbagi menjadi 3 kelas, yaitu daging babi, daging oplosan dan daging sapi. Setiap kelas memiliki ukuran gambar yang sama yaitu 300 x 300 pixel. Pembagian data menggunakan split data dengan perbandingan 70% data uji : 30% data uji, 80% data latih : 20% data uji, dan 90% data latih : 10% data uji. Hasil dari pengujian model dengan Confusion Matrix menunjukkan performa klasifikasi tertinggi dengan 100% accuracy, 100% precision, dan 100% recall, pada data citra asli dengan penggunaan batch size 32, 0.001 learning rate, epoch 75 dan split data 90% : 10%.Kata kunci: Convolutional Neural Network, Daging Babi dan Sapi, Deep Learning, Klasifikasi Citra, ResNet Abstract - Traders mixing beef and pork are still committing fraud today. Although professionals can discern between beef and pork by watching them one by one, it is still impossible to do so with the naked eye. This kind of behavior is very detrimental to consumers, especially Muslims because it is related to halal or haram food. This research uses Deep Learning method to classify images with Convolutional Neural Network (CNN) ResNet-50 architecture. The number of data is 457 images which are divided into 3 classes, namely pork, mixed meat and beef. Each class has the same image size, which is 300 x 300 pixels. data distribution using split data with a comparison of 70% training data: 30% test data, 80% training data: 20% test data, and 90% training data: 10% test data. The results of model testing using the Confusion Matrix show the highest classification performance with 100% accuracy, 100% precision, and 100% recall, on the original image data using batch size 32, 0.001 learning rate, epoch 75 and split data 90%: 10%..Kata kunci: Convolutional Neural Networ, Deep Learning, Image Classification, Pork and Beef, ResNet