2015
DOI: 10.15575/ak.v2i1.345
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ekstraksi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Antioksidan Alami

Abstract: ABSTRAKLimbah kulit bawang merah (Allium cepa L.) yang dihasilkan dari industri rumah tangga sebagian besar belum bisa dimanfaatkan. Hal ini sangat disayangkan karena di dalam kulit bawang merah ini ternyata mengandung banyak sekali senyawa-senyawa kimia yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. Dalam penelitian ini, kulit bawang merah diekstraksi dengan menggunakan pelarut metanol. Kemudian ekstrak dipartisi dengan pelarut etil asetat dan n-heksa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
13
0
42

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 51 publications
(61 citation statements)
references
References 3 publications
0
13
0
42
Order By: Relevance
“…Hal ini didukung dengan adanya penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa ekstrak atanol dari kulit bawang merah (Allium cepa) memiliki aktivitas terhadap Eschericia coli, Pseudomonas fluoroscens, Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus serta jamur Aspergillus niger, Trichoderma viride, dan Penicillium cyclopium (Skerget et al, 2009;Misna & Khusnul, 2016). Metabolit sekunder yang terkandung pada bagian kulit dari bawang merah di antaranya yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, polifenol, dan kuersetin yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba (Soemari, 2016;Rahayu et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini didukung dengan adanya penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa ekstrak atanol dari kulit bawang merah (Allium cepa) memiliki aktivitas terhadap Eschericia coli, Pseudomonas fluoroscens, Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus serta jamur Aspergillus niger, Trichoderma viride, dan Penicillium cyclopium (Skerget et al, 2009;Misna & Khusnul, 2016). Metabolit sekunder yang terkandung pada bagian kulit dari bawang merah di antaranya yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, polifenol, dan kuersetin yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba (Soemari, 2016;Rahayu et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…This study was aimed at detecting active antimicrobial substances in the ethanol extracts of M. calabura leaves using GC-MS. M. calabura leaf extracts were prepared by maceration, and the yield obtained was 24.7%. Maceration yields depend on the length of time of maceration, the presence or absence of stirring, and the number of re-macerations (Rahayu et al, 2015). In addition to these physical factors, they are also affected by biological and chemical determinants.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Bawang merah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bumbu masak, dan bahan obatobatan. Kandungan gizi bawang merah cukup tinggi dimana setiap 100 gram umbi bawang merah mengandung 88 g air, 9,2 g karbohidrat, 1,5 g protein, 0,3 g lemak, 0,03 mg kalori (Rahayu dan Berlian, 2004).…”
Section: Pendahuluanunclassified