Effects of Spent and Deoiled Bleaching Earth Filler-Based NPK Fertilization on the Soil Nutrient Status and Growth of Soybean (Glycine max (L. ) Merrill)

Abstract

<p>The bleaching process at the crude palm oil (CPO) refinery stage is one of the processes sufficient to determine the quality of the cooking oil produced. CPO is refined to eliminate the unacceptable substances before consumption. The process produces spent bleaching earth (SBE) and deoiled bleaching earth (DBE) classified as hazardous and toxic material waste. However, according to several studies, SBE and DBE have the potential as filler materials in NPK fertilizers. This study aimed to study the effect of SBE and DBE filler-based NPK fertilization on the soil nutrient status and growth characteristics of soybean, thereby determining if the SBE and DBE materials can be used to replace some of the filler components in the NPK fertilizers. The study was a single factor experiment arranged in a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of four blocks as replications. The treatments tested were fertilization of 10% bentonite clay mineral filler-based NPK (control), 5% bentonite clay mineral + 5% SBE filler-based NPK and 5% bentonite clay mineral + 5% DBE filler-based NPK. The data were analyzed using ANOVA and tested using LSD test at a 95% confidence level. The results showed that the SBE and DBE materials could partially replace the filler components in bentonite clay filler-based NPK fertilizers, which were shown to have the same effect on soil chemical properties and levels of heavy metals after treatment, levels and uptake of N, P, K, Ca and Mg in plants tissues and growth characteristic in the form of total dry weight.</p>

The distribution of soil fertility index and its interaction with earthworms density under organic, semi-organic, and inorganic rice fields

“…It is because organic fertilizers contain more nutrients and there is an increase in better soil physicochemical conditions, such as enhancing CEC, availability of nutrients for plants, and soil health. According to Akhmad et al (2018), Meilani et al (2023), andWisnubroto et al (2021) the availability of macronutrients such as high N and P in the soil can enhance soil fertility and affect the high productivity of plants.…”

Optimalisasi Lahan Pekarangan Rumah Dengan Penanaman Buah-Buahan Di Nagari Sungai Kambut, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat

“…Akan tetapi, perlu juga untuk penambahan pupuk NPK guna meningkatkan aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Wisnubroto et al (2023) menyebutkan bahwa aplikasi pupuk NPK yang perekatnya disubtitusi oleh SBE maupun DBE masih memberikan pengaruh agronomis tanaman kedelai yang sama dengan perekat bentonite clay (BE) sebagai kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan parameter agronomis seperti luas daun, volume akar dan hasil tanaman yang tidak berbeda secara signifikan.…”

“…Hal tersebut dibuktikan dengan parameter agronomis seperti luas daun, volume akar dan hasil tanaman yang tidak berbeda secara signifikan. Penelitian lain menyebutkan bahwa material SBE dan DBE mampu menggantikan sebagian komponen pengisi pada pupuk NPK yang terbukti memberikan pengaruh sama terhadap sifat kimia tanah, kadar logam berat, serapan hara makro serta bobot kering tanaman kedelai (Wisnubroto et al, 2021).…”

Kolonisasi Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada Rizosfer Beberapa Vegetasi di Lahan Pasca Tambang Batu Bara dengan Tingkat Kelerengan Berbeda

“…Kondisi demikian menggambarkan masih adanya vegetasi yang mampu tumbuh dengan baik pada lahan pasca tambang batu bara, sehingga simbiosis antara akar vegetasi dengan FMA sangat mungkin terjadi. Ca dalam tanah berperan dalam penyusunan dinding sel, menjaga integritas sel, dan permeabilitas membran, aktivasi enzim, serta menetralkan unsur logam berat pada tumbuhan (Wisnubroto et al, 2021). Sementara Mg dalam tanah berperan sebagai salah satu komponen penyusun klorofil yang penting untuk mengaktifkan enzim dalam proses fosforilasi dan membantu mendistribusi fosfor ke seluruh tubuh tanaman (Wisnubroto et al, 2020).…”

“…Ca dalam tanah berperan dalam penyusunan dinding sel, menjaga integritas sel, dan permeabilitas membran, aktivasi enzim, serta menetralkan unsur logam berat pada tumbuhan (Wisnubroto et al, 2021). Sementara Mg dalam tanah berperan sebagai salah satu komponen penyusun klorofil yang penting untuk mengaktifkan enzim dalam proses fosforilasi dan membantu mendistribusi fosfor ke seluruh tubuh tanaman (Wisnubroto et al, 2020). Bila kadar Mg tercukupi dalam tanah, maka dapat membantu dalam meningkatkan aktivitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman.…”