Pendahuluan: Mucositis oral merupakan efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri dan kurangnya asupan nutrisi. Pencegahan dan pengobatan mukositis oral sangat penting dengan menyikat gigi dan berkumur. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk berkumur adalah madu. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh perawatan mulut dengan madu terhadap mukositis oral pada anak dengan kemoterapi. Metode: merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi-experimental design pre and post test one group, dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Jumlah adalah 30. Kriteria inklusi adalah anak usia 4-18 tahun, baik kondisi umum dan menerima kemoterapi mukotoksik tinggi. Anak-anak melakukan perawatan mulut selama 4 hari, menyikat gigi dua kali sehari dan berkumur dengan madu tiga kali sehari. Hasil: Terjadi penurunan skor mukositis oral sebelum dan sesudah intervensi pada domain nyeri (0,30±0,47 menjadi 0,20±0,74), fungsi (0,63±1,22 menjadi 0,13±0,35), dan penampilan (0,20±0,41 hingga 0,07±0,25). Berdasarkan uji Paired Sample T-test terdapat perbedaan bermakna domain fungsi (p < 0,05) dan skor rata-rata mukositis oral (t = 2,36, p < 0,05) Kesimpulan: Perawatan mulut dengan madu efektif menurunkan mukositis oral pada anak menerima kemoterapi. Perawat dapat menerapkan perawatan mulut menggunakan madu secara teratur pada anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi untuk meminimalkan mukositis oral