Penurunan produksi tanaman sawi tidak lepas dari adanya serangan hama dan penyakit tanaman, salah satunya Plutella xylostella. Hasil panen tanaman sawi menurun hingga 30-40% akibat serangan hama ini, bahkan dibeberapa pertanaman ditemukan mengalami gagal panen. Umumnya di masyarakat, hama ulat ini dikendalikan menggunakan pestisida kimia. Namun penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat dapat berdampak pada timbulnya pencemaran lingkungan dan memicu terjadinya gangguan kesehatan pada manusia, Sehingga diperlukan pengendalian secara biologi. Salah satunya adalah nematoda entomopatogen (NEP) Kelebihan Nematoda adalah ramah bagi lingkungan serta cepat dalam melumpuhkan inangnya, namun pada perbanyakan nematoda enomopatogen menemui banyak kendala, sehingga diperlukan penelitian tentang alternatif tersebut. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui daya patogenesitas Nematoda entomopatogen hasil kembangbiakan media kuning telur terhadap larva Plutella xylostella sehingga dapat dikembangkan sebagai Biokontol yang efektif. Uji Patogenesitas terhadap larva Plutella xylostella dilakukan menggunakan 9 perlakuan yang ditempatkan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 4 hari pengamatan, keempat isolat bakteri memiliki kemampuan yang sama dalam mematikan larva Plutella xylostella dengan persentase tertinggi 100% dan terendah 76,7 %.