Effects of Hematoma Reduction by Stereotactic Aspiration for Patients With Spontaneous Intracerebral Hemorrhage

Perbedaan Nilai Leukosit Pra- Dan Pascaoperasi Sebagai Prediktor Luaran Fungsional Perdarahan Intraserebral Spontan

“…[1][2] Perdarahan intraserebral spontan menyebabkan terjadinya cedera otak primer akibat kerusakan jaringan otak mekanik dan efek desak ruang terhadap jaringan sekitar, serta cedera otak sekunder akibat proses inflamasi dari produk degradasi hematoma dan kerusakan jaringan. 3 Diketahui adanya peran inflamasi pada patofisiologi PISS, [4][5] dengan adanya peningkatan penanda inflamasi akut pada kerusakan otak (brain injury), antara lain nilai leukosit. 2 Leukosit merupakan salah satu penanda inflamasi yang rutin, mudah, dan murah untuk diperiksa.…”

“…Luaran pasien PISS sangat berkaitan dengan faktor prognostik yang telah diketahui dan dapat dinilai, seperti volume dan ekspansi hematoma, Glasgow Coma Scale (GCS) saat admisi, adanya pergeseran garis tengah (midline shift), perdarahan intraventrikel, nilai fibrinogen, dan D-dimer. 3,[8][9] Dibutuhkan prediksi luaran yang akurat pada pasien PISS yang dioperasi untuk membedakan pasien yang akan memiliki manfaat dari tata laksana yang dilakukan, sehingga dapat ditentukan prognosis dan tujuan rehabilitasi yang akurat. 8,10…”

“…Rerata persentase terbaik evakuasi hematoma adalah 67% untuk memberikan luaran baik. 3 Penentuan luaran menggunakan Glasgow Outcome Score (GOS) yang dinilai pada bulan ke-6 pascaoperasi dengan cara menghubungi subjek atau keluarganya via telepon atau melalui data rekam medis, yang dikategorikan sebagai: (1) mati; (2) vegetatif persisten, yaitu pasien tidak ada kontak, hanya ada respon refleks disertai periode bukanya mata spontan; (3) disabilitas berat, yaitu pasien dependen terhadap bantuan sehari-hari dari orang lain karena adanya disabilitas fisik dan/atau mental; (4) disabilitas sedang, yaitu pasien memiliki disabilitas seperti disfasia, hemiparesis, atau epilepsi dan/atau defisit dari memori atau kepribadian namun masih mampu untuk merawat dirinya sendiri, berbelanja, dan bepergian dengan transportasi publik, serta masih mungkin bekerja dengan pengaturan spesial; (5) disabilitas ringan atau pemulihan baik, yaitu pasien yang dapat kembali ke kehidupan normalnya dan bekerja walaupun belum sempurna seperti sebelum cedera. 12 Setelah seluruh data terkumpul, subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu dengan kenaikan nilai leukosit dan penurunan nilai leukosit.…”

“…Penelitian ini mayoritas subjek adalah lakilaki (60%) dengan rerata usia 54±10,3 tahun, sesuai dengan penelitian Chung dkk di Taipei, yaitu pasien PISS yang menjalani operasi laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan (62,5% vs 37,5%) dengan usia rata-rata 61,5 tahun. 3 Demikian pula Kim dkk mendapatkan pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan (56% vs 54%) dengan usia rata-rata 60,3 tahun. 13 Median lama rawat inap subjek penelitian ini adalah 13 (2-56) hari, dan ada 1 pasien yang meninggal pada saat 2 hari perawatan.…”

“…Hal ini menjadi penanda bahwa leukositosis praoperasi merupakan indikator proses inflamasi telah dimulai dan berlangsung, dengan infeksi menjadi salah satu kriteria eksklusi subjek penelitian ini. 3,[15][16] Operasi evakuasi hematoma dapat mencegah berlanjutnya proses inflamasi yang terjadi sebelum mencapai puncaknya, pada 72 jam atau 3 hari pascaonset. Efek cedera otak primer dikurangi dengan cara evakuasi hematoma sehingga efek desak ruang terhadap jaringan otak normal diminimalisasikan, dan tekanan intrakranial turun.…”