Effect of various parameters on Quadriceps angle in adult Indian population

Abstract

Background: The purpose of this study was to compare the values of quadriceps angle (Q angle) in relation to age, weight, height, gender, bilateral and postural variations, and strenuous activities on the weight bearing limbs in order to observe its variability. Materials and methods: A total of 450 adult healthy volunteers (150 male students, 150 female students and 150 male labourers) were enrolled in this cross sectional study. Each volunteer had its height, weight and Q angles measured. Q angle was measured in all subjects bilaterally in both supine and standing position with the same goniometer. Comparison of Q angles and various parameters and groups were studied and tabulated. Correlation between age, weight, height and Q angles was determined by Karl Pearson's correlation coefficient. Results: Females had statistically significant higher Q angles in both knees than males of either group, and difference between males of two groups was insignificant. It was more often greater on left side (42.36%) as compared to right, both in males and females. Majority of subjects showed an increase in angle from supine to standing position. There was negative correlation between height and Q angle with both standing and supine position all three groups. Weight and age did not show significant correlation with Q angle. Physical activity did not show any significant effect on the angle. Conclusion: Q angle is an important parameter to assess quadriceps muscle's function and its effect on knee. An increase in the angle is clearly associated with patellofemoral problems. Higher Q angle among females may predispose them to sports related injuries. It is important to take into consideration of such factors like sex, height, posture, side, foot rotation and muscle's relaxation while measuring and comparing the angle.

Sex Differences in Iliotibial Band Strain under Different Knee Alignments

“…The Q‐angle was measured in the barefoot standing posture with the knee in full extension using a goniometer. When the goniometer axis is aligned over the center of the patella, the Q‐angle is formed by two lines: one line is from the anterior superior iliac spine to the center of the patella, and the other line is from the center of the patella to the tibial tuberosity …”

Gambaran Panjang Femur terhadap Cedera Tungkai Atas pada Pemain Futsal

“…28 Selain itu bentuk anatomis pada wanita yang memiliki panggul lebih lebar dan femur yang lebih pendek, menyebabkan sudut mekanis yang diterima oleh sendi patella lebih besar, yang mengakibatkan terjadinya penurunan dari keseimbangan yang memperbesar kejadian cedera pada wanita. 29 Pada laki-laki, ukuran panggul lebih sempit dan panjang femur lebih panjang yang berimbas pada Q-angle yang mengakibatkan laki-laki memiliki keseimbangan yang lebih baik ketika bertumpu pada satu kaki. 30…”

“…35 Anatomi tubuh yang berperan dalam pembentukan Q-angle adalah panjang femur dan lebar dari pelvis. 29 Hal inilah yang menunjukkan bahwa perempuan, yang memiliki pelvis lebih lebar dan femur yang lebih pendek, memiliki Q-angle yang lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki. 30 Semakin besar Q-angle dapat meningkatkan ketidakseimbangan individu dan meningkatkan beban yang ditampu oleh sendi patella yang dapat meningkatkan kejadian cedera pada atlit.…”

“…(2019), yang menunjukkan secara langsung bahwa tinggi badan berhubungan langsung dengan Q-angle. 29,30…”

“…Tetapi hasil ini berkontradiksi dengan penelitian yang diusulkan oleh Khasawneh et al . (2019) 30 dan Choudary (2019) 29 , yang menunjukkan adanya pengaruh panjang femur terhadap Q-angle, yang mana merupakan salah satu prediktor kejadian cedera pada atlet utamanya cedera yang mengenai sendi patella. 66 Secara umum tidak ada penelitian yang membahas tentang pengaruh ukuran antropometri terhadap kejadian cedera pada pemain futsal secara langsung.…”