The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2016
DOI: 10.14720/aas.2016.107.1.08
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Effect of microwave radiation on seed viability, survival of Aspergillus niger van Tieghem and oil quality of oilseeds crops canola, soybean and safflower

Abstract: The effect of microwave's radiation on seed viability of three different oilseed crops, spores of Aspergillus niger and quality of extracted oil from treated seeds over various exposure times was evaluated. The seeds were exposed to 2450 MHz. at five different power levels of 0, 100, 200, 400, 600 and 800 W for two exposure times of three and five minutes. At a given time, a direct negative relationship between seed viability and microwave's radiation power level was detected. Substantial variation in the leth… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(1 citation statement)
references
References 10 publications
(3 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sementara Reddy et al (1995) menyatakan, semakin lama durasi perlakuan gelombang mikro pada benih kedelai yang diinokulasi buatan dengan patogen Diaphorte phaseolorum, tingkat infeksi patogen semakin menurun, serta diikuti dengan penurunan daya berkecambah dan vigor benih. Penelitian lain yang dilakukan oleh Motallebi (2016) terhadap benih kanola, kedelai dan kesumba yang diinokulasi buatan dengan A. niger menunjukkan bahwa semakin tinggi daya gelombang mikro, menyebabkan viabilitas benih dan tingkat infeksi patogen A. niger semakin menurun. Pada penelitian sebelumnya, kadar air benih yang digunakan jauh lebih tinggi dari persyaratan kadar air maksimum benih kedelai bersertifikat (11%), selain itu cendawan patogen yang digunakan untuk inokulasi buatan hanya satu spesies.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sementara Reddy et al (1995) menyatakan, semakin lama durasi perlakuan gelombang mikro pada benih kedelai yang diinokulasi buatan dengan patogen Diaphorte phaseolorum, tingkat infeksi patogen semakin menurun, serta diikuti dengan penurunan daya berkecambah dan vigor benih. Penelitian lain yang dilakukan oleh Motallebi (2016) terhadap benih kanola, kedelai dan kesumba yang diinokulasi buatan dengan A. niger menunjukkan bahwa semakin tinggi daya gelombang mikro, menyebabkan viabilitas benih dan tingkat infeksi patogen A. niger semakin menurun. Pada penelitian sebelumnya, kadar air benih yang digunakan jauh lebih tinggi dari persyaratan kadar air maksimum benih kedelai bersertifikat (11%), selain itu cendawan patogen yang digunakan untuk inokulasi buatan hanya satu spesies.…”
Section: Pendahuluanunclassified