Cyanide compound is one of the organic material contained in wastewater of tapioca production, which is a highly toxic substance for life. According to the results of physical and chemical properties of liquid waste samples of tapioca starch in the deposition process in the industry taken from Pancasan Village, Ajibarang, Banyumas, cyanide concentration in the effluent was 3.8 mg/L while the maximum level of cyanide allowed in industrial wastewater are 0.5 mg/L. Therefore, a method to reduce the concentration of cyanide is needed. One of the method is using of TiO 2 catalyst. This study was aimed to determine the effect of the pH and UV irradiation time on photocatalytic activity of TiO 2 to reduce the levels of cyanide on tapioca wastewater from PT. HARUM BUNGA, Purbalingga.This study uses a thin layer of TiO 2 photocatalyst prepared by suspension of TiO 2 coating on the glass plate that was dried at 120ºC and conducted with variations of pH that were 2, 5, 7, 8, 9, 10, and 13 in the wastewater to determine the optimum pH, continued by time variation of UV radiation for 1, 2, 4, 6, 8, 10, and 12 hours. The results showed that the largest percentage decrease in the concentration of cyanide occurs at pH 9 that is equal to 88.6361% and the largest percentage decrease in the concentration of cyanide by irradiation with UV light occurs after 10 hours irradiation, up to 93.7929%.Keyword: photocatalyst, cyanide, TiO 2
PENDAHULUANIndustri tapioka adalah salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Industri ini menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah padat ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti; limbah padat yang berasal dari proses pengupasan ketela pohon dari kulitnya yaitu berupa kotoran dan kulit serta pada waktu pemrosesan yang berupa ampas dimana sebagian besar berupa serat dan pati dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, pupuk, bahan campuran saus, dan obat nyamuk bakar. Sedangkan Limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan, baik dari pencucian bahan baku sampai pada proses pemisahan pati dari airnya dapat dimanfaatkan untuk minuman nata de cassava. Limbah industri tapioka yang mempunyai kandungan bahan organik yang tinggi, apabila tidak diolah dengan baik dan benar dapat menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan, misalnya: gatal-gatal, timbul bau yang tidak sedap, air limbah bila masuk ke dalam tambak akan merusak tambak sehingga ikan mati, estetika sungai berubah dan lain-lain (Wahyuadhy, 1996). Senyawa sianida adalah salah satu bahan organik yang terdapat dalam limbah tapioka yang merupakan suatu substansi yang sangat beracun bagi kehidupan makhluk hidup (Ariesyady, 1996). Sianida terdapat di alam yang secara alamiah memang ada ataupun menjadi ada karena kesengajaan dari manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut hasil pemeriksaan sifat fisika kimia contoh air limbah tapioka pada proses pengendapan pati di pabrik tapioka Desa Pancasan,