Efektivitas Suplementasi Vitamin A terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita

Rosa, Eni Folendra

doi:10.30597/mkmi.v16i1.8882

Cited by 3 publications

(4 citation statements)

References 23 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The results of this study are supported by Rosa (7), with a value (p-value = 0.02 ≤0.05). These results indicate a significant relationship between vitamin A and the incidence of ARI.…”

Section: Vitamin a Administration Variablesupporting

confidence: 79%

“…In the context of ARI, family economic conditions play a significant role because they are related to food consumption patterns, nutritional status, and housing conditions influenced by family income (7). Education level is also an important factor, where individuals with good economic conditions tend to receive and access information more efficiently, which can improve knowledge and awareness and family health (8).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

Dominant Risk Factors for the Incidence of “Acute Respiratory Infection” “Ari” in Toddlers

Ginting,

Anggraini,

Syukriyah Syaputri Pasaribu

et al. 2024

JBE

View full text Add to dashboard Cite

Background: Acute Respiratory Infection (ARI) is a contagious illness affecting diverse age groups, including toddlers, and is among the top ten reasons for Community Health Center visits. Purpose: This study aims to analyze the influence of dominant risk factors on the incidence of ARI in toddlers. Methods: This study used an observational, analytic-cross sectional approach, at Puskesmas Kampung Lalang, Medan, in 2023. The total population was 394 toddlers (aged 0-59 months). In the determination of the number of samples using the sample size estimation formula, 198 samples were obtained by purposive sampling. Data analysis used Chi-Square test and Multiple Logistic Regression Enter Methods, with a significance level of 95%. Results: The results showed that the variables of Vitamin A administration (OR = 0.27, 95% CI: 0.10-0.77) and immunization status (OR = 0.36, 95% CI: 0.14-0.93) were associated with a decreased risk of ARI in toddlers. In contrast, exclusive breastfeeding (OR = 2.35, 95% CI: 1.11-5.01) was associated with increased risk, while the physical environment of the house (OR = 2.92, 95% CI: 1.28-6.64) was associated with increased risk of ARI. Conclusion: Vitamin A administration and immunization reduce the risk of respiratory tract infection among under-fives at Puskesmas Kampung Lalang. Exclusive breastfeeding and home conditions increased the same risk. Improving these risk factors is essential to reduce the prevalence of childhood respiratory infections in the area.

show abstract

“…The results of this study are supported by Rosa (7), with a value (p-value = 0.02 ≤0.05). These results indicate a significant relationship between vitamin A and the incidence of ARI.…”

Section: Vitamin a Administration Variablesupporting

confidence: 79%

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Dominant Risk Factors for the Incidence of “Acute Respiratory Infection” “Ari” in Toddlers

Ginting,

Anggraini,

Syukriyah Syaputri Pasaribu

et al. 2024

JBE

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hasil studi terdahulu melaporkan bahwa balita yang tidak mendapat vitamin A rutin (2 kali/tahun) memiliki risiko 2,1 kali lebih besar mengalami ISPA dibandingkan balita yang mendapatkan vitamin A. 3 Vitamin A diketahui memiliki fungsi penting dalam proliferasi, diferensiasi, dan kematian sel dalam tubuh, sehingga berperan penting dalam imunitas atau sistem kekebalan tubuh seseorang. 4 Tingginya kasus malnutrisi di Indonesia juga menjadi faktor risiko lainnya.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Diagnosis Dan Tatalaksana Faringitis Streptococcus Group A

Lestari¹,

Jayanti

Putra³

et al. 2022

WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan

View full text Add to dashboard Cite

Faringitis merupakan infeksi yang terjadi pada faring akibat infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab faringitis adalah bakteri Streptococcus group A. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah narrative review. Hasil telaah puastaka menemukan informasi bahwa dalam mendiagnosis faringitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus group A terdapat beberapa rekomendasi yang dianjurkan. Idealnya dilakukan rapid antigen detection test (RADT) dan/atau throat culture (swab tenggorokan). Centor Score merupakan metode lain yang dapat digunakan untuk menentukan penyebab faringitis. Metode ini merupakan kriteria penilaian awal yang dibuat dengan tujuan membantu dokter dalam mengidentifikasi bakteri Streptococcus group A sebagai penyebab faringitis berdasarkan gejala klinis yang terjadi pada pasien. Centor Score umumnya diperuntukkan untuk penilaian pada pasien dewasa. Sedangkan, pada anak-anak dapt digunakan McIsaac Score. Selain sistem skoring tersebut, terdapat alternatif sistem skor lain yang dapat digunakan yaitu FeverPAIN. Antibiotik harus diberikan bila pasien sudah dipastikan terinfeksi oleh bakteri. Antibiotik umumnya diberikan selama 10 hari. Penicillin atau amoxicillin direkomendasikan sebagai drugs of choice untuk pasien yang tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Pemilihan ini didasari oleh harga, spektrum yang sempit, dan efektivitasnya. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasti infeksi streptococcus group A dapat dilakukan melalui rapid antigen detection test dan/atau throat culture. Alternatif sistem skoring yang dapat digunakan dalam praktek klinis yaitu Centor Score, McIsaac Score, dan FeverPAIN. Penicillin atau amoxicillin direkomendasikan sebagai drugs of choice untuk pasien yang tidak memiliki riwayat alergi.

show abstract

“…12 Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tidak mendapatkan vitamin A dua kali per tahun berisiko mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sebesar 2,1 kali lebih besar dibandingkan dengan balita yang tidak mendapat vitamin A. 14 Hasil literatur reviu menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A berisiko terhadap kejadian diare, dan balita yang memperoleh suplementasi vitamin A lebih cepat sembuh dari diare. 15…”

Section: Pendahuluanunclassified

Suplementasi Vitamin a Pada Anak Usia 6–59 Bulan Di Indonesia: Distribusi Dan Perspektif Spasial

Purwoko¹,

Khairunnisa²,

Nursafingi³

et al. 2022

MGMI

View full text Add to dashboard Cite

Latar Belakang. Suplementasi vitamin A belum menjangkau seluruh anak Indonesia usia 6–59 bulan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial cakupan suplementasi vitamin A dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak di Indonesia. Metode. Studi ekologi dengan pendekatan spasial ini menganalisis data yang dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2021. Populasi studi adalah anak-anak berusia 6–59 bulan di Indonesia, dengan sampel seluruh anak yang mendapat suplementasi vitamin A yang tercatat dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Penelitian ini menganalisis cakupan vitamin A pada 34 provinsi di Indonesia dan kejadian diare pada anak. Analisis regresi spasial dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak QGIS versi 3.10 dan Geoda sebagai instrumen penelitian. Hasil. Hasil pemetaan cakupan vitamin A menunjukkan terdapat 22 provinsi dengan cakupan di atas 81 persen dan satu provinsi dengan cakupan di bawah 25 persen. Terdapat autokorelasi spasial secara mengelompok (Moran's I= 0,549, dengan Io= -0,0303) antar provinsi dalam cakupan vitamin A. Kejadian diare pada balita memiliki autokorelasi positif dengan cakupan vitamin A (Moran's I= 0,659, dengan Io =-0,0303) dan membentuk pola klaster. Analisis regresi spasial lag memperkuat temuan terdapatnya autokorelasi spasial antara kejadian diare dan cakupan vitamin A (koefisien=0,171; p value= 0,0464), dan variabel cakupan vitamin A memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kejadian diare (p=0.0000). Analisis dengan metode local indicator of spatial association (LISA) menemukan bahwa provinsi Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah berada pada kuadran High-High, sedangkan provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta berada di kuadran Low-High, serta provinsi Papua dan Papua Barat berada pada kuadran Low-Low. Kesimpulan. Terdapat heterogenitas pola spasial pada cakupan vitamin A dan terdapat hubungan autokorelasi spasial antar kejadian diare dan cakupan vitamin A antar provinsi di Indonesia. Dibutuhkan perencanaan sistematis untuk mengatasi kesenjangan program suplementasi vitamin A dan memastikan peningkatan cakupan untuk peningkatan kualitas kesehatan anak.

show abstract

Efektivitas Suplementasi Vitamin A terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita

Cited by 3 publications

References 23 publications

Dominant Risk Factors for the Incidence of “Acute Respiratory Infection” “Ari” in Toddlers

Dominant Risk Factors for the Incidence of “Acute Respiratory Infection” “Ari” in Toddlers

Diagnosis Dan Tatalaksana Faringitis Streptococcus Group A

Suplementasi Vitamin a Pada Anak Usia 6–59 Bulan Di Indonesia: Distribusi Dan Perspektif Spasial

Contact Info

Product

Resources

About