2020
DOI: 10.21831/jk.v8i1.29487
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas stretching, passive activity dan VO2max dalam mencegah terjadinya delayed onset muscle soreness

Abstract: Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektivitas active isolated stretching dan passive activity dalam mencegah terjadinya delayed onset muscle soreness setelah olahraga intensitas tinggi; (2) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektivitas antara VO2Max tinggi dan VO2Max rendah dalam mencegah terjadinya delayed onset muscle soreness setelah olahraga intensitas tinggi; (3) Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara active isolated stretching dan passive activity den… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Atletik adalah olahraga yang paling tua di dunia dan juga di sebut induk semua olahraga. Cabang atletik terdiri dari Gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar yang merupakan kunci dasar pengalaman gerak yang harus dimiliki oleh anakanak ataupun remaja (Triansyah & Haetami, 2020). Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat, sewaktu berlari terdapat fase dimana kedua kaki tidak menyentuh tanah ada kecendrungan badan melayang, dan sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah (Aristiyanto et al, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Atletik adalah olahraga yang paling tua di dunia dan juga di sebut induk semua olahraga. Cabang atletik terdiri dari Gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar yang merupakan kunci dasar pengalaman gerak yang harus dimiliki oleh anakanak ataupun remaja (Triansyah & Haetami, 2020). Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat, sewaktu berlari terdapat fase dimana kedua kaki tidak menyentuh tanah ada kecendrungan badan melayang, dan sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah (Aristiyanto et al, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Melatih kecepatan (speed) umumnya dilakukan setelah atlet dilatih daya tahan (endurance) dan kekuatannya (strength). Dengan dasar kekuatan dan daya tahan yang dimiliki atlet atau atlet memiliki kapasitas aerobik yang baik maka melatih kecepatan akan lebih mudah untuk dilakukan, latihan dengan meningkatkan ambang rangsang anaerobik sehingga atlet tidak mudah mengalami kelelahan atau dengan kata lain pada saat berlari fase kecepatan maksimal akan lama durasinya sebelum atlet mengalami kelelahan (Sukadiyanto & Muluk, 2011;Triansyah & Haetami, 2020). Bentuk latihan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah abc running drill yang dapat meningkatkan kondisi fisik (kebugaran), kemampuan koordinasi dan mobilitas yang diartikulasikan secara bersama dengan melakukan gerakan berulang-ulang (Čillík & Willwéber, 2018).…”
Section: Pembahasanunclassified