Efektivitas Pelaksanaan Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Secara Damai Dalam Kasus Perceraian

Abstract

Salah satu instrumen efektif penyelesaian sengketa non-litigasi yang memiliki banyak manfaat dan keuntungan yaitu mediasi. Manfaat dan keuntungan yang didapat antara lain adalah sengketa dapat diselesaikan dengan win-win solution, waktu yang digunakan tidak berkepanjangan, biaya yang dikeluarkan tidak besar, hubungan kedua pihak yang bersengketa juga terpelihara dan terhindar dari persoalan yang melebar. Oleh karena itu, diharapkan mendapat kesepakatan antara pihak-pihak yang bersengketa yang mufakat tentunya memenuhi keinginan kedua pihak. Artikel ini membahas mengenai penggunaan arbitrase dalam kasus perceraian. Hasilnya yaitu mediasi dapat digunakan karena memiliki kelebihan. Selain itu, mediasi juga efektif dalam menyelesaikan sengketa dengan melihat pada segi tinjuan yuridis, kualifikasi mediator, fasilitas dan sarana, kepatuhan masyarakat, dan kebudayaan.

Efektivitas Mediasi Non Litigasi dengan Menggunakan Metode Couple Therapy Sebagai Cara Penyelesaian Sengketa Perceraian

“…Selama mediasi, hubungan antara pihak-pihak yang bersengketa tetap terjaga dan masalah yang terlibat tidak menjadi semakin rumit. Oleh karena itu, harapannya adalah para pihak yang bersengketa dapat mencapai kesepakatan yang mufakat, memenuhi keinginan kedua belah pihak (Tjandra, 2021).…”

“…"Berada di tengah" juga menunjukkan bahwa mediator harus netral dan tidak memihak dalam menyelesaikan sengketa. Selain itu, mediator harus mampu menjaga kepentingan para pihak yang terlibat secara adil dan setara, sehingga menciptakan kepercayaan dari semua pihak yang terlibat (Tjandra, 2021).…”

“…Sebagai metode penyelesaian sengketa secara damai, mediasi memiliki potensi besar untuk berhasil dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi di Indonesia. Di negara-negara berbudaya Timur, termasuk Indonesia, menyelamatkan nama baik seseorang menjadi hal yang penting dalam proses penyelesaian sengketa (Tjandra, 2021) Mediasi merupakan salah satu bentuk penyelesaian sengketa melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa (ADR). ADR adalah konsep yang mencakup semua cara penyelesaian sengketa selain dari proses peradilan.…”

“…Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Artibtrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (Presiden Republik Indonesia, 1999). Namun kemudian, mediasi diatur lebih spesifik dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi (Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2008;Tjandra, 2021) Secara lebih spesifik, Pasal 13 PERMA No. 1 Tahun 2008 merumuskan tahapan mediasi, yaitu sebagai berikut:…”

“…Hal ini perlu mendapat perhatian karena mediasi memiliki sifat yang dapat menghasilkan dua keluaran, yaitu win-win solution atau win-lose solution. Dengan demikian, penting untuk mengevaluasi sejauh mana tahapan mediasi dapat memberikan hasil yang efektif dalam mencapai kesepakatan yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat dalam sengketa (Tjandra, 2021).…”