Efektivitas Model Collaborative Problem Solving (Cps) Dalam Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar

Abstract

Representasi matematis penting bagi mahasiswa untuk menyampaikan ide-ide kreatif terhadap permasalahan statistik. Pentingnya representasi matematis, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan peningkatan representasi matematis mahasiswa calon guru sekolah dasar yang difasilitasi dengan menggunakan model collaborative problem solving. Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan desain Non-equivalent Pretest-Posttest Control Group. Sampel penelitian sebanyak 70 mahasiswa calon guru sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa, dimana mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model CPS memperoleh N-gain 0,46 lebih tinggi dari kelompok ekspositori dengan N-gain 0,30. Berdasarkan kemampuan awal matematis (KAM), baik level tinggi, sedang, dan rendah kelompok CPS mencapai peningkatan kemampuan representasi matematis lebih tinggi dari kelompok ekspositori (EPS). Perbedaan peningkatan mengindikasikan bahwa penggunaan model CPS dalam perkuliahan statistika pendidikan lebih baik dari model pembelajaran EPS. Peningkatan ini dikarenakan berkolaborasi dilaksanakan dalam kelompok, namun tujuan utamanya bukan untuk mencapai kesatuan yang didapat melalui kegiatan kelompok, tetapi mahasiswa calon guru sekolah dasar didorong untuk menemukan berbagai pemikiran kreatif yang disampaikan setiap individu dalam kelompok.

Relationship Between Statistical Literacy and Mathematical Representation of Students Through Collaborative Problem Solving Model

“…To analyze the feasibility of the CPS learning model, the feasibility rating model was used. Table 1 presents the feasibility rating of the CPS learning model that refers to The New Teacher Project (Takaria, 2015;Takaria & Talakua, 2018b).…”

“…Mathematical representation in statistical literacy learning for students is important, because students can convey mathematical ideas in various forms (tables, graphs, symbols, meaning of words, and mathematical equations) from something seen/observed through statistical information obtained on various media and the student's ability to give meaning to this information (Takaria & Talakua, 2018b).…”

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share terhadap Kemampuan Representasi Matematis ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Siswa

“…Model-model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis antara lain: problem-based learning (Noer & Gunowibowo, 2018;Susilawati, Chandra, & Abadyo, 2019), collaborative problem solving (Takaria & Talakua, 2018) dan think pair share (TPS) (Arnidha, 2016). Model TPS ini juga terbukti mampu meningkatkan kemapuan komunikasi matematis (Abdi & Hasanuddin, 2018;Wahyuni, Hendryawan, Nasrullah, & Wachyar, 2018), kemampuan pemecahan masalah (Dwita, Bharata, & Noer, 2018), dan hasil belajar matematika (Ardinata, Siswantoro, & Suwarjo, 2018).…”

Sport Student Statistical Reasoning Ability as the Outcomes of Statistical Reasoning Learning Environment

“…Her dissertation implies that contextual learning can be applied to students of Madrasah Aliyah to improve their statistical reasoning skills and self-efficacy (Ulpah, 2013). Takara concluded that there was an increase in statistical literacy skills and mathematical and self-concept representation of prospective elementary school teachers taught through the Collaborative Problem Solving model (Takaria, 2018). (Lanani, 2015) shows that the achievement of statistical reasoning ability of students who obtain ICT-assisted project-based learning is higher than students who obtain conventional learning, both at each class level and overall.…”