2022
DOI: 10.33394/realita.v7i2.6226
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas Konseling Kelompok Cognitive Behavior Therapy Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Abstract: Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas konseling kelompok cognitive behavior therapy (CBT) teknik cognitive restructuring untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel penelitian dipilih dengan teknik nonprobability sampling design menggunakan purposive sampling. Pemilihan sampel didapatkan 12 siswa dari kelas XI Tata Busana 2 dan XI Tata Busana 3 yang berkate… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 3 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…28/1990 tentang Pendidikan Dasar, Pasal 25 ayat 1, menyebutkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa untuk membantu mereka dalam memahami diri mereka, mengenal lingkungan mereka, dan merencanakan masa depan mereka. Pendekatan yang lebih komprehensif terhadap bimbingan dijelaskan oleh Setiawati dan Ni'mah Chudari, yang menggambarkannya sebagai (1) suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis, dengan tujuan memengaruhi sikap dan perilaku individu; (2) suatu bentuk bantuan yang sistematis, selain proses pengajaran, yang bertujuan membantu individu dalam menilai kemampuan dan kecenderungan mereka serta menggunakannya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari; dan (3) tindakan atau teknik yang digunakan untuk membimbing anak-anak menuju tujuan yang diinginkan, menciptakan kondisi lingkungan yang membuat individu sadar akan kebutuhan dasar mereka, memahaminya, dan mengambil langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Erfantinni, I. H., Purwanto, E., & Japar, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…28/1990 tentang Pendidikan Dasar, Pasal 25 ayat 1, menyebutkan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa untuk membantu mereka dalam memahami diri mereka, mengenal lingkungan mereka, dan merencanakan masa depan mereka. Pendekatan yang lebih komprehensif terhadap bimbingan dijelaskan oleh Setiawati dan Ni'mah Chudari, yang menggambarkannya sebagai (1) suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis, dengan tujuan memengaruhi sikap dan perilaku individu; (2) suatu bentuk bantuan yang sistematis, selain proses pengajaran, yang bertujuan membantu individu dalam menilai kemampuan dan kecenderungan mereka serta menggunakannya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari; dan (3) tindakan atau teknik yang digunakan untuk membimbing anak-anak menuju tujuan yang diinginkan, menciptakan kondisi lingkungan yang membuat individu sadar akan kebutuhan dasar mereka, memahaminya, dan mengambil langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Erfantinni, I. H., Purwanto, E., & Japar, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beck salah satu seorang ahli yang tak lepas dari definisi tentang CBT, beliau mengatakan bahwasannya CBT adalah suatu pendekatakan konseling yang dilakukan guru kepada peserta didik (Sopiyah et al, 2020). Penggunaan teknik CBT sendiri sebagai pemahaman terhadap pola pikir konseling serta tindakan khusus, untuk mengubah emosi dan perilaku peserta didik menjadi lebih baik (Erfantinni et al, 2016). Hal ini selaras dengan pendapat Castella tentang tujuan teknik CBT yang berguna untuk memodifikasi atau mengubah suatu pemikiran dan perilaku dari peserta didik yang cenderung tidak mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan wajar, sehingga menghambat daya serap dalam pembelajarannya (Hidayati et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…With regard to limited infrastructure in rural areas, it also triggers the emergence of academic stress experienced by students in line with Prawanti & Sumarni (2020) that the internet network is weak or sometimes lost, so students are often late in sending assignments, this triggers panic. In addition, because there are problems with the network, it causes students to do academic procrastination which means as a special form of procrastination that occurs in academic settings (Erfantinni, 2016). Furthemore Kusmiyati, Suryani, Herawati, & Firdausi (2020) convey to promote health and reduce stress, each individual should consume vitamin D and expose their skin to sunlight with ultraviolet light.To support mental health as stated by Erfantinni, Febriani, Ningrum, & Melinda (2019), stress conditions of students can actually be reduced by positive thinking training through cognitive restructuring techniques…”
Section: Academic Stress By Rural and Urban School Areamentioning
confidence: 99%