Efektivitas bubur rumput laut Sargassum polycystum sebagai pembalur ikan nila (Oreochromis niloticus) untuk mempertahankan mutu

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menentukan proporsi terbaik bubur rumput laut dalam menghambat kemunduran mutu ikan nila. Proporsi bubur rumput laut yang digunakan yaitu 0; 12,5; 25; 50%. Parameter uji meliputi organoleptik, derajat keasaman, total mikroba, dan total volatile base (TVB). Penelitian ini meliputi preparasi sampel, analisis fitokimia, pembuatan proporsi bubur rumput laut, serta penentuan proporsi bubur rumput laut terbaik. Penelitian dilakukan pada suhu ruang dengan dua kali ulangan. Hasil analisis fitokimia ekstrak metanol menunjukkan bahwa S. polycystum mengandung senyawa alkaloid, steroid, flavonoid, fenol, dan tanin. Proporsi bubur rumput laut 25% merupakan perlakuan terbaik dalam mempertahankan mutu ikan nila hingga waktu penyimpanan jam ke-6. Semakin lama waktu penyimpanan maka ikan nila semakin mengalami kemunduran mutu.

PEMANFAATAN SERBUK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)

“…Tingkat metabolisme ikan berkorelasi sangat erat dengan suhu di perairan. Semakin tinggi suhu air maka semakin tinggi metabolisme pada ikan (Suwandi et al, 2012). Hasil pengukuran secara insitu, menunjukkan suhu air pada pemberian serbuk daun ketapang setiap 3 hari (28,70 -31,10°C), 5 hari (28,90 -31,10°C), 7 hari (28,80 -31,10°C) dan 9 hari (28,90 -31,10°C).…”

Potensi Sumber Daya Hayati Rumput Laut di Pantai Pulau Ambon sebagai Bahan Makanan

“…Rumput laut selain sebagai sumber pangan komersial juga dikembangkan sebagai bahan baku komestik, lulur, masker, dan pengangkutan ikan. Nurjanah et al (2016) melaporkan bahwa rumput laut dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik; masker wajah (Nurjanah et al, 2019), tabir surya (Nurjanah et al, 2017), pencerah (Dolorosa et al, 2019Sari et al, 2019), pelembap bibir (Nurjanah et al, 2018a), masker jerawat (Nurjanah et al, 2018b), pelembap kulit (Nurjanah et al, 2020b), lulur (Nurjanah et al, 2021b), pengangkutan ikan (Suwandi et al, 2020). Di sisi lain rumput laut memiliki senyawa bioaktif dan bertindak sebagai antioksidan (Diachanty et al, 2017;Gazali et al, 2019a;Gazali et al, 2019b).…”

“…Di Indonesia, rumput laut telah digunakan sebagai sumber makanan komersial misalnya mi rumput laut (Keyimu, 2013;Atiqoh et al, 2021) garam rumput laut (Kurniawan et al, 2019;Nurjanah et al, 2020a;Manteu et al, 2021;Nurjanah et al, 2021a) kue, puding, dan bahan tambahan makanan, permen, susu, roti, jeli, dan selai (Mamat et al, 2014;Kementerian Perindustrian, 2015) dan bahan baku industri makanan, pencegah kristalisasi es krim, penyedap rasa, serta pengental dan penstabil salad dressing, saus, yoghurt, dan mayones (Salim & Ernawati, 2015). Rumput laut juga berfungsi sebagai antioksidan dalam pembuatan krim lulur (Nurjanah et al, 2021b), pembalur ikan nila untuk mempertahankan mutu (Suwandi et al, 2020), dan meningkatkan daya simpan filet nila merah (Husni et al, 2014). Keanekaragaman jenis rumput laut di Indonesia adalah 911 spesies, 268 marga, dan 89 familia (Handayani, 2021), dari 8.000 spesies yang terdapat di seluruh dunia.…”

BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia) SEBAGAI ANTISTRES PADA TRANSPORTASI IKAN HIAS BOTIA (Chromobotia macracanthus)

“…Daun jambu biji adalah contoh bahan yang memiliki kandungan identik dengan bawang dayak. Pada penelitian yang dilakukan Suwandi et al (2013), ekstrak daun jambu biji diketahui berperan sebagai antistres dalam transportasi ikan nila, zat yang berperan dalam antistres tersebut adalah kuersetin. Penelitian mengenai transportasi pada ikan nila tersebut telah dilakukan sebanyak dua kali, penelitian yang dilakukan tahun 2012 menggunakan daun jambu buah putih dan pada tahun 2013 menggunakan daun jambu buah merah Psidium guajava.…”