Efek sertifikasi RSPO dan determinan lainnya terhadap kinerja keuangan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia

Abstract

Industri kelapa sawit menjadi sorotan karena selalu dikaitkan dengan isu deforestasi, kehilangan biodiversitas, peningkatan emisi dan alih fungsi lahan. RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) hadir sebagai salah satu label sertifikasi untuk menjamin praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Namun sertifikasi RSPO berdampak terhadap peningkatan biaya sehingga memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal dan eksternal. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh sertifikasi RSPO dan faktor-faktor lainnya terhadap kinerja keuangan perusahaan kelapa sawit di Indonesia yang diproksi dengan Return on Assets (ROA), analisis menggunakan Regresi Panel Statis. Penelitian menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan periode 2015-2021 dari 15 perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil Regresi Panel Statis dengan Fixed Effect Model (FEM) menunjukkan bahwa sertifikasi RSPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki sertifikasi RSPO memiliki ROA yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki sertifikasi dengan selisih 2,04%. Faktor lainnya yang berpengaruh positif terhadap ROA, yaitu ukuran perusahaan dan harga CPO internasional. Sedangkan Debt Asset Ratio (DAR) dan Cost of Goods Sold (COGS) berpengaruh negatif terhadap ROA.

Contribution of independent smallholder RSPO certification to village-level SDGs achievements

“…In the increasing concerns over palm oil sustainability, some stakeholders initiated the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), intending to develop a certification system to improve sustainability practices in the palm oil industry [20,22,23,24]. The first RSPO certification was issued in 2008 for United Plantations from Malaysia [25,26].…”

“…Certified companies' plantations, ahead of smallholders' plantations, have significantly reduced carbon emissions [32]. RSPO has also positively impacted increasing CPO's export values [33] and improving financial performance by around 10% [22]. Meanwhile, RSPO has impacted smallholders in terms of increased income, increased production, recognition of local and customary communities' rights [19,[34][35][36], increased awareness of smallholders to health aspects like the hazards involved in using pesticides [37], increasing opportunities to get international funding, and strengthen social ties in society [38,39].…”

Bibliometric Foundations: Tracking the Footprint of Green Finance and Financial Institutions in Global Research

“…There are several studies that have focused on exploring the evolution of green banking and sustainable finance, as well as identifying prospective research topics and areas for further study (Agustia et al, 2021;Andatu & Hilabi, 2023;Cahyaningtyas et al, 2023;Darma, 2022;Dewi & Sudarsono, 2021;Djajadiwangsa & Alversia, 2022;Gumantiny, 2022;Hayati et al, 2020;Kumajas et al, 2022;Malau & Rambe, 2022;Migliorelli, 2021;Yulia Nur Atriksa & Murwaningsari, 2022). In addition, researchers have examined investments in green banking, including green bonds, green insurance, and weather derivatives, while highlighting the determinants of green finance and the role of sustainable financial technology (Andatu & Hilabi, 2023).…”