2021
DOI: 10.33006/ji-kes.v5i1.227
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efek Samping KB Suntik Kombinasi (Spotting) dengan Kelangsungan Akseptor KB Suntik Kombinasi

Abstract: Berbagai macam metode kontrasepsi tersedia baik berupa metode hormonal maupun metode non hormonal. Data Riskesdas 2018 menunjukkan KB suntik 3 bulan merupakan kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan. Setiap kontrasepsi hormonal yang ada mempunyai efek samping termasuk KB suntik 3 bulan yang mengandung progestin. Dari data register yang diambil di PBM Desa Suko Kabupaten Sidoarjo, akseptor KB suntik 3 bulan hampir seluruh akseptor mengalami efek samping, Tujuan penelitian mengkaji efek samping KB sunt… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Berdasarkan data tersebut didapatkan masih rendahnya penggunaan kontrasepsi jangka panjang dikarenakan pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang kelebihan metode kontrasepsi jangka panjang dan keterbatasan jumlah tenaga terlatih serta sarana yang ada. Sementara itu, cakupan akseptor KB aktif di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 36.306.662 (74,80%), dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebesar 48.536.690, dan hampir separuhnya (47,96%) menggunakan metode kontrasepsi suntik (Kemenkes RI, 2018;Kusumawardani & Machfudloh, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan data tersebut didapatkan masih rendahnya penggunaan kontrasepsi jangka panjang dikarenakan pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang kelebihan metode kontrasepsi jangka panjang dan keterbatasan jumlah tenaga terlatih serta sarana yang ada. Sementara itu, cakupan akseptor KB aktif di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 36.306.662 (74,80%), dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebesar 48.536.690, dan hampir separuhnya (47,96%) menggunakan metode kontrasepsi suntik (Kemenkes RI, 2018;Kusumawardani & Machfudloh, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan yang serius di suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Tiap tahunnya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan berkisar 1,6% (Kusumawardani & Machfudloh, 2021). Peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain angka kelahiran, kematian, dan migrasi.…”
Section: Peningkatanunclassified
“…Adapun jenis alat kontrasepsi lainnya Intrauterine Device (IUD) sebesar 7,4%, MOP 2,7%, MOP sebesar 0,5%, implant sebesar 7,4% dan kondom sebesar 1,2%. Pencapaian tertinggi Provinsi Bengkulu sebesar 71,4% sedangkan pencapaian terendah yaitu Provinsi Papua sebesar 29,1%, adapun Provinsi DKI Jakarta sebesar 56,9% 5 8 .…”
Section: Pendahuluanunclassified