2013
DOI: 10.14710/jai.v5i1.6419
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efek Pemberian Pre-emptive Fentanyl 25 μg terhadap Kejadian Batuk Setelah Bolus Fentanyl 2 μg/kg IV (Fentanyl Induced Cough)

Abstract: Latar belakang: Fentanyl merupakan opioid sintetik yang poten, dengan berbagai kelebihannya sehingga fentanyl dijadikan pilihan utama agen premedikasi dan induksi anestesi umum. Kejadian batuk setelah pemberian bolus fentanyl intravena/ fentanyl induce cough (FIC) merupakan sesuatu yang tidak diharapkan pada kasus pembedahan tertentu sehingga pencegahan FIC haruslah dilakukan. Beberapa penelitian telah dilakukan namun kurang efisien, oleh karenanya pada penelitian ini dilakukan pemberian pre-emptive fentanyl d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Konsentrasi fentanil yang meningkat cepat di dalam plasma sehingga mencapai batas ambang rangsang untuk terjadinya batuk diperkirakan mendasari terjadinya hal tersebut. (15,16) Hasil penelitian ini memperlihatkan hasil yang ug/kgbb iv dengan huffing manoeuvre menurutkan insiden batuk dari 32% menjadi 4%. (6,7,10) Prosedur perlakuan huffing manoeuvre adalah pasien disuruh inspirasi maksimal kemudian ekspirasi dengan sekali sentakan yang kuat untuk melawan terbukanya glotis yang bertujuan membersihkan sekret dari jalan nafas atas segera sebelum pemberian fentanil sehingga dapat mengurangi insidensi batuk (Ambesh, 2009).…”
Section: Luaran Tambahanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Konsentrasi fentanil yang meningkat cepat di dalam plasma sehingga mencapai batas ambang rangsang untuk terjadinya batuk diperkirakan mendasari terjadinya hal tersebut. (15,16) Hasil penelitian ini memperlihatkan hasil yang ug/kgbb iv dengan huffing manoeuvre menurutkan insiden batuk dari 32% menjadi 4%. (6,7,10) Prosedur perlakuan huffing manoeuvre adalah pasien disuruh inspirasi maksimal kemudian ekspirasi dengan sekali sentakan yang kuat untuk melawan terbukanya glotis yang bertujuan membersihkan sekret dari jalan nafas atas segera sebelum pemberian fentanil sehingga dapat mengurangi insidensi batuk (Ambesh, 2009).…”
Section: Luaran Tambahanunclassified
“…Faktor kecepatan merupakan perhatian saat memasukkan obat, karena hal ini dapat mempengaruhi outcome atau penilaian. (16) Fentanil merupakan opioid agonis sintetik dan res-pon iritasi kimia diduga juga sebagai penyebab terjadinya batuk. (6,10,17) Penelitian ini mencoba menggunakan huffing manoeuvre untuk mencegah batuk, karena adanya dugaan bahwa metode ini mudah, sederhana, cepat, efektif, tidak mahal, dan tidak memerlukan pemberian obat-obat farmakologi.…”
Section: Luaran Tambahanunclassified