Efek Kombinasi Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap Komponen Senyawa Ekstrak Kulit Lidah Buaya

Abstract

Kulit lidah buaya merupakan bagian terluar yang banyak mengandung senyawasenyawa penting yang memiliki banyak fungsi dan diantaranya bersifat thermosensitif, sehingga diperlukan perlakuan yang tepat untuk memperoleh kualitas yang diinginkan. Senyawa penting kulit lidah buaya dapat diisolasi dengan proses ekstraksi. Suhu dan waktu ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini bervariasi yaitu suhu 50 o C,60 o C,70 o C, 80 o C dan waktu 10, 20 dan 30 menit dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Variasi waktu dan suhu yang dilakukan memperoleh perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan ekstraksi suhu 80 o C dan waktu 20 menit dengan hasil yang diperoleh aktivitas antioksidan 82,273%, total fenol 39,641 mg/g, vitamin C mg/g 153,640 mg/g, α-Tocoferol 159,220 mg/g; aloin 1,003 mg/g.

Sequential Microwave-Ultrasound Assisted Extraction of Flavonoid from <i>Moringa oleifera</i>: Product Characteristic, Antioxidant and Antibacterial Activity

“…The flavonoid content increases when the temperature ranges from 30 to 50 °C, this is because heat can damage the extracted plant cell tissue so that the active components released will increase, but the subsequent increase results in structural changes resulting in a decrease in the detected compounds. Total flavonoids decreased when the temperature was higher than 50 °C [36]. Compared to UAE and MAE, sequential UAE + MAE was a much higher yield [20].…”

Total Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Food Bar Torbangun – Katuk terhadap Efektivitas Produksi ASI

“…The decrease in antioxidant activity in Katuk flour was caused by the process of processing it into flour which involves heating. An increase in temperature and a long processing time can reduce antioxidant activity because it can damage the processed plant cell tissue and result in a changed structure of the plant 52 .…”

“…Temperature and processing time affect the increase or decrease of compounds in food products, including levels and antioxidant activity. According to Narsih & Agato (2018), antioxidant activity can increase or decrease due to different temperatures and times 52 .…”

“…As described in Narsih & Agato (2018), heat from processing can damage the tissues of the cooked plant cells, thereby releasing active substances in the tissues and increasing their content, but heating for too long and too high a temperature results in structural changes that deactivate the compounds in the food 52 .…”

Kajian Proses Penyeduhan Teh Herbal Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Kayu Manis (Cinnamomum cassia) sebagai Minuman Fungsional

“…Adanya proses pemanasan saat penyeduhan teh herbal dapat meningkatkan pelepasan senyawa fenolik dikarenakan rusaknya dinding sel bahan (Putri & Nurmagustina, 2017). Namun penggunaan suhu yang terlalu tinggi dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan degradasi pada beberapa senyawa dalam golongan fenolik (Narsih & Agato, 2018). İlyasoğlu & Arpa (2017) menyatakan bahwa kadar fenolik total akan meningkat seiring dengan bertambahnya waktu penyeduhan pada teh rosehip serta menghasilkan kadar fenolik total terbesar pada rentang suhu 77-86 o C dengan rentang waktu penyeduhan selama 5,5 sampai 10 menit.…”