Desa Perkebunan Bukit Lawang di Sumatera Utara telah menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal berkat keindahan alamnya, terutama hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi orangutan Sumatera yang dilindungi. Meskipun desa ini memiliki potensi besar dalam industri pariwisata, ada sejumlah masalah yang perlu diatasi, termasuk kurangnya sumber daya manusia yang terlatih untuk mengelola pariwisata dan kekurangan dalam aspek keamanan lingkungan desa. Artikel ini membahas program pemberdayaan pelajar tingkat menengah pertama (SMP Madrasah) di Desa Perkebunan Bukit Lawang melalui pendekatan Participatory Learning and Action (PLA) dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang Sapta Pesona serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik wisata yang berkelanjutan. Kegiatan pemberdayaan ini berlangsung selama dua minggu di bulan September 2023 dan melibatkan 34 peserta. Program ini mencakup serangkaian kegiatan, termasuk observasi langsung, penyuluhan, dan praktik aksi nyata seperti penanaman bibit pohon. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan pengetahuan peserta tentang Sapta Pesona, yang dapat diukur melalui ujian pre-test dan post-test. Selain peningkatan pemahaman, program ini juga mencapai dampak jangka panjang dengan mendorong peserta untuk menerapkan prinsip Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk di lingkungan keluarga dan rumah mereka sendiri. Ini akan berkontribusi pada pengembangan Desa Perkebunan Bukit Lawang sebagai destinasi wisata yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan. Tinjauan hasil pengabdian ini juga menggambarkan bagaimana pendekatan PLA dapat efektif dalam memberdayakan masyarakat, terutama pelajar, untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip wisata yang berkelanjutan. Program serupa dapat diadopsi dalam upaya pemberdayaan masyarakat di destinasi pariwisata lainnya untuk mencapai dampak positif yang lebih besar. Kesimpulannya, pemberdayaan pelajar di Desa Perkebunan Bukit Lawang melalui program pengabdian ini telah membawa perubahan positif dalam pemahaman mereka tentang Sapta Pesona dan pentingnya wisata yang berkelanjutan, memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi pengembangan desa wisata ini ke arah yang lebih baik.