2018
DOI: 10.24071/altruis.2018.010105
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Edukasi Manfaat Tanaman Obat dan Pengolahannya dengan Metode CBIA di Desa Bulusulur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Abstract: The community service program reported in this paper aims to educate people about benefits of herbs and how to process herb raw materials for medication. This community service program was conducted in December 2016. The program involved 25 leaders of housewife communities (Kader PKK) in Bulusulur Village, Wonogiri, Central Java. The education was conducted using the CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) method. The CBIA supports the participants to be active during the education process. Results of the active learnin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Menurut (Hidayatulloh dkk., 2018), kegiatan penanaman dan pelestarian tanaman apotek hidup secara tidak langsung mendorong kemandirian masyarakat, baik dari sisi keuangan maupun pengobatan dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada penggunaan obat kimia. Khasiat tanaman obat ini selain menjaga warisan leluhur juga menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara tempat tumbuh tanaman obat yang dapat dimanfaatkan khasiatnya untuk peningkatan derajad kesehatan masyarakat (Widayati & Wulandari, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut (Hidayatulloh dkk., 2018), kegiatan penanaman dan pelestarian tanaman apotek hidup secara tidak langsung mendorong kemandirian masyarakat, baik dari sisi keuangan maupun pengobatan dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada penggunaan obat kimia. Khasiat tanaman obat ini selain menjaga warisan leluhur juga menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara tempat tumbuh tanaman obat yang dapat dimanfaatkan khasiatnya untuk peningkatan derajad kesehatan masyarakat (Widayati & Wulandari, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini juga termasuk pada kategori pangan organik, suplemen dan vitamin dengan klaim herbal dan juga otomatis membangun persepsi banyak orang bahwa obat herbal otomatis aman untuk dikonsumsi (Suryono, Nurhuda, & Ridwan, 2019). Untuk tercapainya keadaan yang optimal dalam penggunaannya, obat tradisional sendiri memerlukan swamedikasi dan edukasi agar lebih tepat dan lebih aman dalam penggunaannya (Sari, 2010;Widayati & Wulandari, 2018).…”
Section: Tren Dan Persepsi Masyarakatunclassified
“…Adapun faktor yang menjadi penghambat perkembangan obat tradisional indonesia ini diantaranya adalah faktor edukasi dan faktor aspek ekonomi yang dimunculkan oleh obat tradisional ini sendiri terhadap masyarakat yang mengelola obat tradisional itu (Widayati & Wulandari, 2018). Komunikasi merupakan hal yang penting, agar penyampaian informasi pengetahuan dapat sampai ke masyarakat umum.…”
Section: Faktor Edukasi Ekonomi Dan Pengetahuanunclassified
“…Sebagian dari mereka telah mengetahui khasiat TOGA dan secara teknis juga telah mampu mengolah TOGA, namun demikian mereka belum memahami khasiat TOGA secara ilmiah. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan tentang penanaman dan pemanfaatan TOGA secara ilmiah (Widayati & Wulandari, 2018). Ibu-ibu di desa Kalijoso 70% adalah ibu rumah tangga.…”
Section: Pendahuluanunclassified