Cerebral palsy merupakan gangguan pertumbuhan motorik dan postur tubuh yang bersifat permanen dan tidak dapat disembuhkan, namun untuk perbaikan fungsi pada cerebral palsy masih dapat dilakukan. Cerebral palsy sering terjadi pada masa perkembangan anak. Insidensi dari cerebral palsy di tiap negara umumnya antara 1,5 sampai 2,5 dari 1000 kelahiran hidup. Penyebab terjadinya cerebral palsy bersifat multifaktor, terbagi dalam tiga periode, yaitu periode prenatal, perinatal, dan postnatal. Klasifikasi cerebral palsy terbagi berdasarkan regio anatomi tubuh yang terkena, secara fisiologis, dan fungsional. Cerebral palsy harus dilakukan diagnosis sejak dini. Tujuannya untuk mengenali kondisi anak agar dapat menentukan terapi yang tepat dalam perbaikan fungsi motorik dan postur tubuh dan mencegah keterlambatan dalam diagnosis. Diagnosis dini dapat dilakukan sejak bayi berusia kurang dari 6 bulan, dimana bayi sudah menunjukkan tanda-tanda gangguan perkembangan motorik dan melihat riwayat penyakit disertai pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi dengan MRI.