E-Modul Interaktif Berbasis Profil Pelajar Pancasila Pada Mata Pelajaran IPAS Materi Kekayaan Budaya Indonesia Bagi Siswa Kelas IV SD

Abstract

Proses pembelajaran yang kurang efisien membuat pembelajaran kurang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan E-Modul interaktif berbasis profil pelajar Pancasila pada mata pelajaran IPAS materi kekayaan budaya Indonesia pada mata pelajaran IPAS kelas IV SD. Penelitian ini tergolong kedalam jenis penelitian pengembangan, yang dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni ahli isi pembelajaran, ahli desain, ahli media, serta 30 siswa kelas IV SD. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, angket dan tes objektif tipe pilihan ganda. Adapun instrument penelitian yang digunakan yakni berupa Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket dan tes. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan analisis statistika infrensial (uji-t). Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa ahli isi mata pelajaran memperoleh hasil 91% dengan kualifikasi sangat baik, ahli desain pembelajaran 90% dengan kualifikasi sangat baik, ahli media pembelajaran 90% dengan kualifikasi sangat baik, uji peorangan 98%, uji kelompok kecil 97%, uji lapangan 96,7%. Hasil uji efektivitas didapatkan terdapat terdapat perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan E-Modul interaktif berbasis profil pelajar Pancasila. Disimpulkan bahwa E-Modul interaktif berbasis profil pelajar Pancasila layak dan efektif diterapkan pada mata pelajaran IPAS.

VAK-Based E-Module for Grade IV Elementary School Students

“…The concept of integration contained in the material in the e-module is appropriate, that as an integrated learning model, integrated learning has characteristics such as, being JLLS P-ISSN: 2615-6148 E-ISSN: 2615-7330 student-centered, providing direct experience, the separation of subjects is not very clear because it discusses themes, presents concepts from various subjects, is flexible, learning outcomes are in accordance with students' interests and needs, also uses the principle of learning while playing. Elementary school children, children still think about things that are real (concrete), so when learning children still need direct demonstrations to gain direct experience (Indah Junia & Sujana, 2023;Ningsih & Mahyuddin, 2021). So that the material developed is in accordance with student characteristics.…”

Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Contextual Teaching and Learning untuk Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains

“…Keterampilan Proses sains mencakup keterampilan dasar yang terdiri dari mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, mengamati, menafsirkan, dan berkomunikasi (Hamzah et al, 2020;Sulistiyono, 2020). Melalui keterampilan proses sains pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan, serta dapat memberikan banyak hal yang positif setelah mempelajari materi yang telah diajarkan, sehingga mereka aktif dalam proses pembelajaran (Indah Junia & Sujana, 2023;Srimaharani et al, 2023). Pembelajaran IPAS memiliki hubungan erat dengan Keterampilan Proses Sains (KPS), karena KPS merupakan metode ilmiah yang didalamnya melatihkan langkah-langkah untuk menemukan sesuatu melalui eksperimen dan percobaan (Effendi et al, 2021;Wijiastuti & Muchlis, 2021).…”

Media Games Interaktif Wordwall untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar pada Muatan IPAS

“…Relndahnya kelaktifan bellajar melrupakan masalah yang melmelrlukan pelrhatian olelh pelndidik. Pelmbellajaran IPAS selharusnya tidak hanya telrpaku pada konselp saja akan teltapi dapat melmbelrikan pelngalaman selcara langsung bagaimana melrancang produk maaupun proselsnya (Indah Junia et al, 2023;Wanti et al, 2023). Delngan mellalui mata pellajaran IPAS, pelselrta didik dilatih untuk melmiliki keltelrampilan melngamati dan belrelkspelrimeln.…”