“…UMKM membutuhkan transformasi digital untuk dapat sukses dan adaptasi di masa ekonomi digital (Pratama, Purnomo, Maulana, et al, 2021a;Purnomo, Dian Sano, Nindito, Madyatmadja, et al, 2021) untuk menjangkau pasar dengan budaya konsumen yang senantiasa dinamis (Yanuarita Kusuma Permata Sari Sari et al, 2021) yang telah terbiasa dengan transaksi bisnis berbasis gawai (m-business) (Purnomo, Firdaus, Setiyati, Munjidah, et al, 2021) dan pasar digital di gawai (mcommerce) (Purnomo, Susanti, Anisah, Sari, et al, 2021). Mengembangkan bisnis membutuhkan komunikasi bisnis yang baik secara internal dan eksternal organisasi (Purnomo, Firdaus, Sari and Azzahira, 2021), manajemen hubungan konsumen berbasis digital (e-CRM) (Purnomo, Aziz, Afia, Sari, et al, 2021), intelijen bisnis (business intelligence) yang akurat (Purnomo, Firdaus, Sutiksno, Putra, et al, 2021), strategi digital atau elektronik (e-strategy) (Purnomo, Asitah, Sutiksno, Maula, et al, 2021), uang digital (e-money) (Purnomo, Firdaus, Hasanah, Sano, et al, 2021), dan konten pemasaran yang menarik dengan bantuan content creator (Sari, Putra and Purnomo, 2021). Business model canvas (BMC) yang diperkenalkan sejak tahun 2010, maka sudah ada 526 publikasi terkait BMC dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 (Purnomo, Asitah, Kumalasari, Wiradimadja, et al, 2021).…”