Dukungan sosial bagi penderita lupus: Dapatkah menjadi moderator bagi efek penerimaan diri terhadap rasa syukur?

Dienillah, Ayumi Nalikrama; Chotidjah, Sitti

doi:10.7454/jps.2021.10

Cited by 2 publications

(1 citation statement)

References 8 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Sebelummemutuskan untuk menjalani proses pengobatan lupus saat pandemi, semua informan mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan keluarga maupun sahabat.Melaui dukungan sosial membantu informanpenderita lupus lebih termotivasi dan bersyukur untuk menjalani proses pengobatan lupus saat pandemi yang dirasa berat. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan (Dienillah, et al, 2021) mengenai dukungan sosial bagi penderita lupus dan menunjukkan hasil bahwa dukungan sosial dapat memoderisasi penerimaan diri dan rasa syukur pada penderita lupus. Pada penelitian lainnya yang telah dilakukan oleh (Laeli & Karyono, 2017) menujukkan hasil bahwa pengalaman pasien penderita lupus dapat menjalani masa-masa sulit karena mendapat dukungan dari keluarga maupun kerabat terdekat.…”

Section: Seperti Yang Dipaparkan Dalam Penelitian Eriskaunclassified

Pengalaman Penderita Lupus Dalam Menjalani Pengobatan di Era Pandemi Covid-19

Pracylyaningroom

Lestari

2022

View full text Add to dashboard Cite

The pandemic situation causes more severe pressure on patients with lupus in undergoing treatment. The purpose of this study is to describe the experience of lupus sufferers during the treatment process during the pandemic period. In this study, there were 4 people with lupus aged 15-40 years. In this study, the researcher used a qualitative research design phenomenology this data collection was carried out by semi-structure interviews. Research data were analyzed using description phenomenology. From this study, it was revealed that 4 people with Lupus felt stress during the lupus treatment during the Pandemic was very expensive and was not borne by BPJS. On the other hand, the effect of the lupus treatment carried out during the pandemic period also affects the psychological condition of 4 people with lupus, this makes 4 people with lupus experience unstable emotions. Social support from family and friends helps 4 people with lupus to remain optimistic in undergoing lupus treatment during the pandemic period.

show abstract

Section: Seperti Yang Dipaparkan Dalam Penelitian Eriskaunclassified

Pengalaman Penderita Lupus Dalam Menjalani Pengobatan di Era Pandemi Covid-19

Pracylyaningroom

Lestari

2022

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi Pasien Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Naziha

Maharatih²,

Hermasari³

2023

Plexus Med. J.

View full text Add to dashboard Cite

Pendahuluan: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh pengendapan kompleks imun dengan keterlibatan berbagai organ. Salah satu manifestasi yang paling umum SLE adalah Neuropsychiatric Systemic Lupus Erythematosus (NPSLE). Manifestasi klinis NPSLE yang paling banyak ditemukan adalah gangguan mood yaitu depresi. Kondisi pasien SLE yang mengalami berbagai perubahan secara fisik dapat mempengaruhi keadaan psikologisnya sehingga dibutuhkan dukungan sosial yang positif karena dapat menjadi penyangga efek negatif dari rasa sakit dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada penderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di Yayasan Tittari Surakarta. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di Yayasan Tittari Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan pengisian kuesioner sosiodemografi, The Social Provisions Scale (SPS), dan Hospital Anxiety and Depression Scale – Depression (HADS-D). Analisis data dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov–Smirnov, serta uji bivariat menggunakan Spearman Rank. Hasil: Penelitian ini diikuti oleh 60 responden. Responden didominasi oleh perempuan (96,7%), dengan rentang usia terbanyak adalah 18 – 35 tahun (48,3%), sudah menikah (78,3%), serta memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi (71,7%). Mayoritas responden telah menderita SLE ≥2 tahun (95%) serta mengonsumsi obat steroid dan immunosupressan (41,7%). 35 responden memiliki dukungan sosial rendah (58,3%) sedangkan 25 responden memiliki dukungan sosial tinggi (41,7%). Berdasarkan tingkat depresi, 49 responden (81,7%) dalam keadaan normal (81,7%), 9 responden memiliki depresi ringan (15%), 2 responden mempunyai depresi sedang (3,3%), dan tidak ada responden yang memiliki depresi berat. Hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien SLE di Yayasan Tittari Surakarta menunjukkan nilai p = 0,004 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi r= 0,370. Kesimpulan: Terdapat korelasi lemah antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di Yayasan Tittari Surakarta dengan arah korelasi negatif.

show abstract

Dukungan sosial bagi penderita lupus: Dapatkah menjadi moderator bagi efek penerimaan diri terhadap rasa syukur?

Cited by 2 publications

References 8 publications

Pengalaman Penderita Lupus Dalam Menjalani Pengobatan di Era Pandemi Covid-19

Pengalaman Penderita Lupus Dalam Menjalani Pengobatan di Era Pandemi Covid-19

Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Depresi Pasien Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Contact Info

Product

Resources

About