2021
DOI: 10.1094/pdis-02-20-0402-re
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dry Bean and Anthracnose Development From Seeds With Varying Symptom Severity

Abstract: Anthracnose, caused by the fungal pathogen Colletotrichum lindemuthianum, is a damaging seed-transmitted disease of dry beans that causes reduced seed quality and yield. Seed-to-seedling transmission of C. lindemuthinum has been documented as high as 15% in asymptomatic seeds under greenhouse conditions. Increasing pathogen colonization in seeds has been correlated with increasing anthracnose seed symptoms via qPCR, but stem colonization has not been quantified. Previous studies also have characterized seed yi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 20 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Program sertifikasi benih pada pengujian kesehatan benih belum menetapkan standar mutu patologis penyakit antraknosa, padahal kesehatan benih penting karena benih dapat berperan sebagai penyebar penyakit di pengolahan, penyimpanan dan pesemaian. Penyakit yang ada di benih dan bagian jaringan vegetatif tanaman seperti batang seringkali tanpa gejala kerusakan namun berkorelasi dengan perkembangan penyakit di lapangan (Halvorson et al, 2021). Penelitian yang dilakukan oleh Akhtar et al (2017) bahwa benih cabai besar yang terinfeksi C. capsici mengalami deteriorasi yang ditandai dengan penurunan viabilitas benih.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Program sertifikasi benih pada pengujian kesehatan benih belum menetapkan standar mutu patologis penyakit antraknosa, padahal kesehatan benih penting karena benih dapat berperan sebagai penyebar penyakit di pengolahan, penyimpanan dan pesemaian. Penyakit yang ada di benih dan bagian jaringan vegetatif tanaman seperti batang seringkali tanpa gejala kerusakan namun berkorelasi dengan perkembangan penyakit di lapangan (Halvorson et al, 2021). Penelitian yang dilakukan oleh Akhtar et al (2017) bahwa benih cabai besar yang terinfeksi C. capsici mengalami deteriorasi yang ditandai dengan penurunan viabilitas benih.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Real time PCR (qPCR) amplification was done with the genomic DNA isolated from the fungal colonies, specific primers previously described in the literature for the detection of C. lindemuthianum were used (Gadaga et al, 2018;Halvorson et al, 2021). The amplification was performed using a Rotor Gene Q cycler (Qiagen, Hilden, Germany) with initial condition at 95°C for 3 min, followed by 95°C for 10 s, 55°C for 10 s, 72°C for 20 s, 40 cycles, and at 72°C for 5 min.…”
Section: Dna Isolation From Fungal Cultures and Seedsmentioning
confidence: 99%