2021
DOI: 10.56951/medicinus.v34i1.47
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dislipidemia Aterogenik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2: Patofisiologi dan Pilihan Terapi

Abstract: Dislipidemia aterogenik mempunyai karakteristik berupa peningkatan kadar trigliserida dan small dense low-density lipoprotein (sdLDL), serta penurunan kadar high-density lipoprotein (HDL). Kondisi ini disertai dengan peningkatan kadar dari very-low-density lipoprotein yang kaya akan trigliserida, apolipoprotein B, dan oxidized low-density lipoprotein (oxLDL). Profil lipid ini mempunyai peranan penting di dalam patogenesis gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, peripheral artery disease, dan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 24 publications
(16 reference statements)
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Pendahuluan Diabetes Melitus tipe 2 adalah kondisi yang ditandai oleh hiperinsulinemia, tetapi disaat yang bersamaan terjadi resistensi insulin yang membuat glukosa tidak dapat dibawa oleh insulin ke dalam jaringan. Resistensi insulin terjadi akibat kadar insulin dalam darah masih dianggap tinggi sehingga reseptor insulin yang tidak aktif, hal tersebut mengakibatkan terjadinya defisiensi insulin relatif yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin (1). Non-insulin dependent adalah sebutan lain dari diabetes melitus tipe 2 yang berupa gangguan heterogen dan mewakili sejumlah besar gangguan genetik dan lingkungan primer yang berbeda yang menyebabkan defisiensi insulin relatif (2).…”
Section: Aunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pendahuluan Diabetes Melitus tipe 2 adalah kondisi yang ditandai oleh hiperinsulinemia, tetapi disaat yang bersamaan terjadi resistensi insulin yang membuat glukosa tidak dapat dibawa oleh insulin ke dalam jaringan. Resistensi insulin terjadi akibat kadar insulin dalam darah masih dianggap tinggi sehingga reseptor insulin yang tidak aktif, hal tersebut mengakibatkan terjadinya defisiensi insulin relatif yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin (1). Non-insulin dependent adalah sebutan lain dari diabetes melitus tipe 2 yang berupa gangguan heterogen dan mewakili sejumlah besar gangguan genetik dan lingkungan primer yang berbeda yang menyebabkan defisiensi insulin relatif (2).…”
Section: Aunclassified
“…Hasil pada penelitian sebelumnya menunjukan bahwa pasien diabetes mellitus memiliki risiko terkena ulkus diabetikum sebesar 25% (1). Prevalensi penderita ulkus diabetikum secara global menunjukkan bahwa dari total 6,3% penderita, ulkus diabetikum lebih banyak diderita oleh pria sekitar 4,5% sedangkan wanita terdapat 3,5%.…”
Section: Aunclassified
“…Selain itu, pemilihan jenis karbohidrat juga penting bagi pasien diabetes melitus karena dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah(GINA, 2020). Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh pasien diabetes melitus adalah jenis karbohidrat kompleks dan tinggi serat, hal ini dianjurkan karena bahan makanan dari karbohidrat kompleks dan tinggi serat dapat memperlambat penguraian oleh pencernaan yang dapat membantu menajaga kadar gula darah tetap terjaga normal (Ndraha, 2014).…”
Section: Gambar 1 Perbedaan Rerata Kadar Glukosa Darahunclassified
“…Konsentrasi Apo-B yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular, terlepas dari kadar LDL-Cholesterol pada Diabetes mellitus tipe 2. (Rulli, 2021) Karakteristik usia pada pasien prolanis Raffina Purwakarta dengan kelompok umur 50 -77 tahun. Data yang didapatkan rata rata umur pasien DM tipe 2 61 tahun, hal ini menandakan semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin tinggi risiko terjadinya DM tipe 2.…”
Section: Pembahasanunclassified