Dimensi Fraud Hexagon Dan Spiritualitas Pada Kecurangan Akademik Selama Pembelajaran Daring

Abstract

Indonesia membuat seluruh lapisan masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaaan baru. Salah satu kebiasaan baru yang harus dilakukan adalah pembelajaran secara daring. Hal ini dilakukan atas peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) No.1 Tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran COVID-19 di perguruan tinggi. Dengan diberlakukannya pembelajaran daring ini muncul enigma dan ketidakyakinan atas hasil asesmen yang telah dikerjakan mahasiswa (White, 2021). Fenomena kecurangan akademik masih menjadi peristiwa sosial yang menarik untuk diteliti terutama karena meningkatnya praktik ini selama pembelajaran daring yang diakibatkan pandemi COVID-19. Duarte (2008) menyatakan bahwa perilaku individu di masa mendatang ditentukan oleh pendidikan yang didapatkan dan melalui pendidikan mahasiswa memaknai makna integritas. Integritas sangatlah penting bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan akuntansi karena menururt Nahar (2018) jika melihat skandal akuntansi di masa lalu terbukti bahwa akuntan dan auditor cenderung toleran terhadap aktivitas-aktivitas yang dapat merusak integritas.Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan guna mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong mahasiswa untuk melakukan kecurangan akademik sehingga tindakan tidak etis ini dapat dicegah atau setidaknya dimitigasi. Menurut Lanier ( 2006) sikap integritas mahasiswa mulai menurun sehingga dalam pembelajaran daring semakin banyak mahasiswa melakukan kecurangan akademik. Pernyataan tersebut juga didukung oleh pendapat Kennedy et al. (2000) yang memaparkan bahwa dalam pembelajaran daring mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan akademik. Survei yang dilakukan Christiana et al. (2021) memberikan hasil sebanyak 64% dari 69 fakultas perguruan tinggi dan 57% dari 172 mahasiswa merasa bahwa tindakan mencontek lebih mudah dilakukan saat ujian dilakukan secara daring. Terdapat kasus di Inha University Korea Selatan, sebanyak 90 mahasiswa terbukti mencontek saat ujian dilakukan secara daring (Abcnews, 2020).Kecurangan akademik selama pembelajaran daring tidak hanya terjadi di perguruan tinggi internasional saja. Peneliti menemukan fenomena terkait kecurangan akademik saat pembelajaran daring di perguruan tinggi nasional. Fenomena tersebut diketahui melalui website lembaga pers mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Dilansir melalui Spiritmahasiswa (2021) jumlah mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) sangat minim. Hal tersebut diduga bahwa mahasiswa baru melakukan kecurangan akademik dengan cara hanya melakukan presensi tanpa mengikuti serangkaian kegiatan yang berlangsung. Peneliti lebih banyak lagi menemukan jenis kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa UTM namun tidak terekspos oleh media karena sifatnya yang tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor fraud hexagon yaitu tekanan, kemampuan, kolusi, kesempatan, rasionalisasi dan ego (Vousinas, 2019) terhadap kecurangan akademik saat pembel...

The Effect of Hexagon Fraud Elements on Village Fund Fraud with Religiosity as a Moderating Variable

“…This is because someone who has good skills in his work will not commit fraud because he has no intention of cheating. The results of this study are in line with the results of research fromWati & Puspitasari (2019), Affandi et al, (2022) which state that ability has no significant effect on fraud.…”

“…Competence is a person's ability to commit fraud where he is able to create sophisticated strategies and can secure the situation in order to gain an advantage and is able to invite others to cooperate in matters of fraud. The characteristics of the ability factor in the person of the perpetrators of fraud are as follows:namely position or position, good knowledge and understanding, belief or confidence and a strong ego and one's ego that his actions will not be known, the ability to force other parties to be silent, and someone who cheats will stick to his lies, and has good stress control to keep his actions hidden and not seen by others.Based on research from [1], Rahayu, [8], [5]stated that competence had an effect on village fund fraud while on the contrary in [10] and judge's research, [11] stated ability had no effect on fraud.…”

Meneropong Aspek Motivasional Pola Kecurangan Akademik

“…Perkembangan teknologi yang semakin massive memberikan dampak yang cukup besar pada perilaku individu (Rohma dan Zakiyah, 2022). Perkembangan tekologi tersebut juga memiliki dampak yang cukup besar pada dunia pendidikan dan perilaku mahasiswa salah satunya dalam bentuk kecurangan akademik (Meliana et al, 2022;Ardiansyah et al, 2022;Affandi et al, 2022;Budiman, 2018).…”

“…Arfiana & Sholikhah (2021), Sumarga & Febrianto (2020) menunjukkan bahwa adanya tekanan, rasionalisasi tidak berpengaruh terhadap kecurangan akademik. Affandi et al (2022), Wulansuci & Laily (2022), Wandayu et al (2019), Rahmawati & Susilawati (2019), Putri (2019), Nurkhin & Fachrurrozie (2018), Yasmin, A., & Alfian, (2019), Hariri et al (2018), Kusuma (2018), Murdiansyah et al (2017), Billy et al (2019) menjelaskan bahwa adanya tekanan dan kesempatan menjadi pendorong terjadinya kecurangan akademik.…”