Digital literacy curriculum management in kindergarten

Abstract

Education needs to formulate a curriculum that suits the digital era, especially in terms of digital literacy and cyber wellness. This research was conducted to get an overview of digital literacy curriculum management in kindergarten. A total of 122 kindergartens were purposely selected to take part in a survey of this study. Of the 122 kindergartens, 27 kindergartens have integrated digital literacy education in schools, while 95 kindergartens have no integrated digital literacy education in schools. Then, the 27 kindergartens joined a focus group discussion and the results showed that there were six valid and reliable indicators to evaluate the implementation of digital literacy curriculum management in kindergarten, they are: 1)availability of digital infrastructure; 2) competence of managers and teachers in digital literacy; 3) curriculum objectives related to mastery of basic digital literacy competencies in children; 4) digital literacy implementation in school (children’s learning experiences); 5) digital literacy teaching materials and strategies in schools and 6) parental involvement in curriculum development. In addition, there is a need for a technology integration development module in kindergarten classes that can become a guide for teachers and parents when using digital technology with children.
 
 Keywords: Curriculum, management, digital, literacy, kindergarten.

Evaluasi Program Literasi Digital di PAUD Melalui Robokids STEAM Coding Game

“…Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah cerita Robokids STEAM (Munawar et al, 2021) telah mengembangkan kompetensi literasi digital anak (Green, 1988) pada dimensi kompetensi operasional, kompetensi budaya dan kompetensi berpikir kritis.…”

“…Manfaat yang kedua dalam implementasi permainan Robokids STEAM di PAUD yaitu (Munawar et al, 2021) telah mengembangkan tahapan pengkodean (Bers et al, 2019) dalam dua tahap yaitu tahap pemula serta tahap coding dan decoding. Pada tahap pemula diperoleh manfaat sebagai berikut: a) anak memahami konsep simbolisasi dan representasi (yaitu, perintah bukanlah perilaku, tetapi mewakili perilaku), yang muncul pada saat anak memahami cerita yang dibacakan guru, sebagai kerangka dasar anak mengoperasikan Robokids STEAM sesuai karpetnya dan b) anak dapat menjelajahi struktur kontrol dasar, seperti sebab dan akibat, yang muncul pada saat anak mencoba menggunakan remote untuk menggerakkan robot ke depan, ke belakang, ke kanan, dan ke kiri.…”

“…Manfaat yang ketiga dalam implementasi permainan Robokids STEAM di PAUD (Munawar et al, 2021) telah mengembangkan tahapan literasi (Bers, 2019) dalam dua tahap yaitu tahap pemula serta tahap coding dan decoding. Pada tahap pemula sebagai berikut: a) anak menjelajahi struktur bahasa dan mengenali beberapa tanda yaitu saat anak mengenali rambu-rambu lalu lintas, tanda jalur penyeberangan, tanda parkir (P), plang kereta api, dilarang parkir, dan apotik (+), yang ada di karpet alas robot; b) anak mempelajari konsep cetak (misalnya, mengenali letak kata-kata pada halaman sebuah buku cerita, tahu cara memegang buku dan pena, yaitu saat anak mengenali tulisan pada karpet alas robot berjalan sebagai representasi naskah cerita seperti: kantor polisi, restoran, apotik, warung, mall, stop, halte bus, bandara, stasiun kereta, pelabuhan, terminal bus, perumahan, toko alat tulis, toko mebel, dan pabrik; c) anak memahami konsep simbolisasi dan representasi ( kata benda bukanlah objek itu sendiri, tetapi mewakili objek), yaitu saat anak mengenali gambar pada karpet sebagai representasi naskah cerita seperti ruangan di rumah, mall dan warung sebagai tempat untuk berbelanja, gambar taman bermain, pesawat, kereta, kapal, gambar rumah, pohon, dsb.…”

“…Fakta dilapangan menunjukkan bahwa dari 122 Taman Kanak-Kanak di Kota Semarang, hanya 27 (22,7%) TK diketahui telah mengintegrasikan pendidikan literasi digital di sekolah, sedangkan 95 (77,3%) TK diketahui belum mengintegrasikan pendidikan literasi digital di sekolah (Munawar et al, 2021). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Munawar et al, (2021) tersebut, maka peneliti melakukan penelitian di 15 TK yang sudah mengintegrasikan pendidikan literasi digital di sekolah dan menggunakan Robokids STEAM coding game sebagai media pembelajaran literasi digital di kelas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pelaksanaan program literasi digital tersebut dengan menggunakan permainan coding Robokids STEAM.…”

“…Penelitian ini juga memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawar et al, (2021) yang juga meneliti literasi digital pada anak usia dini. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Munawar et al (2021) meneliti implementasi manajemen kurikulum literasi digital pada anak usia dini sedangkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan kajian evaluasi program pendidikan literasi digital pada anak usia dini dengan fasilitasi sarana permainan coding Robokids steam.…”