Difusi Inovasi dalam Program Sekolah Keluarga : Pengalaman dari Kota Bukittinggi

Abstract

Sekolah Keluarga merupakan program yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bukittinggi sebagai salah satu upaya mengatasi penurunan kualitas keluarga di Kota Bukittinggi. Program ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018 dengan menargetkan keluarga yang berada di lingkungan dengan permasalahan sosial tinggi. Pemerintah Kota Bukittinggi mengklaim program ini berbeda dengan aktivitas sekolah konvensional atau upaya pengentasan masalah sosial lainnya ditilik dari infrastruktur, kurikulum, hingga luaran yang dihasilkan. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif penulis gunakan untuk meneliti program baru yang diinisiasi oleh Pemko Bukittinggi ini. Untuk itu penulis mewawancarai para pihak yang terlibat dalam Program Sekolah Keluarga yaitu pelaksana teknis, pendamping pelaksana teknis, tim pemateri dan peserta, di samping itu juga melakukan observasi langsung terhadap kegiatan Sekolah Keluarga dan mempelajari dokumen terkait program ini. Hasil temuan menunjukkan bahwa Program Sekolah Keluarga yang digagas Pemko Bukittinggi dikategorikan sebagai inovasi inkremental. Program ini memenuhi sebagian besar indikator inovasi yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers. yaitu keuntungan relatif (relative advantage), kerumitan (complexity), kemungkinan untuk dicoba (trialability), dan kemudahan diamati (observability). Namun tidak memenuhi indikator kesesuaian (compatibility) dikarenakan keberadaannya tidak menggantikan program sebelumnya. Program ini patut dipertahankan untuk kemudian bisa menjadi solusi mengatasi permasalahan sosial yang sedang terjadi.