Differences in Tourist Behaviors across the Seasons: The Case of Northern Indiana

Abstract

Seasonality is an essential factor influencing tourism demand and traveler behavior at the destination. As such, seasonality (i.e., the influx of tourists) needs to be managed by destination marketing organizations. Most tourism studies have focused mainly on the forecasting methods/metrics and the effect of seasonality at the aggregate level rather than understanding seasonal differences in the nature of the traveler and travel experience. The purpose of this study is to understand seasonality at both the aggregate market level and individual traveler level. As such, this study first utilizes the concept of the gravity model to understand seasonality in the number of inquiries through an official website. This study, then, uses seemingly unrelated regressions to estimate simultaneously the effect of various trip-related factors on overall trip expenditures and the length of the trip. The results show that the impact of seasonality on aggregated demand is surprisingly consistent across the seasons; however, individual-level analyses indicate that traveler behavior and travelers’ responses to advertising differ significantly across seasons. Thus, destination marketers need to understand the nature of seasonality of their specific markets more accurately to provide appropriate tourism products/services to their current and potential travelers.

Pola Musiman Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali

“…Musiman dalam pariwisata penting untuk dibahas karena menciptakan masalah ekonomi dan sosial serta berdampak pada kualitas layanan di industri pariwisata (Karamustafa & Ulama, 2010). Untuk memasarkan suatu destinasi perlu memahami sifat musiman dari pasar spesifik secara lebih akurat agar dapat menyediakan produk/layanan pariwisata yang sesuai (Choe, Kim, & Joun, 2019). Pemahaman tentang pola musiman dalam pariwisata sangat penting untuk pengelolaan yang efisien dari fasilitas dan infrastruktur pariwisata (Corluka, 2019).…”

“…Pemahaman tentang pola musiman dalam pariwisata sangat penting untuk pengelolaan yang efisien dari fasilitas dan infrastruktur pariwisata (Corluka, 2019). Pola musiman menjadi sangat penting bagi pengelola destinasi untuk mengambil keputusan terkait distribusi sumber daya infrastruktur dan sumber daya manusia yang dimiliki (Þórhallsdóttir & Ólafsson, 2017 (Choe et al, 2019;Kastenholz & Almeida, 2015). Efek negatifnya adalah destinasi wisata dapat dipenuhi oleh aktivitas dan kegiatan wisatawan selama periode tertentu dan juga memungkinkan tidak ada sama sekali kegiatan wisatawan di periode yang lain dalam satu tahun yang sama.…”

“…Musiman merupakan fitur utama dari data pariwisata (Lim & McAleer, 1999) yang terdiri atas variasi temporal dan spasial dari permintaan sepanjang tahun yang dapat diamati di banyak tempat dan berbagai tujuan di dunia (Cannas, 2012). Musiman juga merupakan salah satu hal penting dalam pemasaran dan pengelolaan destinasi untuk menjaga daya saing dan daya tarik sepanjang tahun (Choe et al, 2019). Selain itu, musiman merupakan ketidakseimbangan temporal dalam fenomena pariwisata yang dapat dinyatakan dalam dimensi elemenelemen seperti jumlah pengunjung, pengeluaran pengunjung, lalu lintas di jalan raya dan bentuk transportasi lainnya, serta pekerjaan dan penerimaan ke tempat-tempat wisata (Butler, 2001 (Lundtorp, 2001).…”

Detecting Tourism Typologies of Regional Destinations Based on Their Spatio-Temporal and Socioeconomic Performance: A Correlation-Based Complex Network Approach for the Case of Greece

“…Based on this conceptualization, we construct Table A1 shown in the Appendix A, where modeling and implementation aspects of tourism seasonality extracted from the literature can be organized by these 3D conceptual approaches. This multi-block table reveals several aspects composing the complexity of tourism seasonality, which is related to diverse factors [18][19][20][21][22][23][24][25][26][27][28] that can be either environmental [6,14], such as the geomorphology and climate [18,19], or social [20], such as the synergy among the destinations [24][25][26] and the traditions [28,29], or geographical [9,25,30], such as the accessibility of destinations [25], or economic [1,9], such as the tourism-capacity [21], the competitiveness [22,23,27], the attractiveness of destinations [10], the configuration of local economies [15], and the type of tourism product [29] (see column B3, Table A1, Appendix A). As is evident in all such aspects of tourism-seasonality, the spatial dimension is an immanent (either directly or indirectly) in the conceptualization of the phenomenon [9].…”

Pola Musiman Kunjungan Wisatawan Mancanegara Australia Ke Negara Indonesia, Thailand, Dan Singapura

“…Musiman dalam pariwisata penting untuk dibahas karena menciptakan masalah ekonomi dan sosial serta efek negatif pada kualitas layanan di industri pariwisata (Karamustafa & Ulama, 2010). Untuk memasarkan suatu destinasi perlu untuk memahami sifat musiman dari pasar spesifik secara lebih akurat agar dapat menyediakan produk/layanan pariwisata yang sesuai (Choe, Kim, & Joun, 2019). Pemahaman tentang pola musiman dalam pariwisata sangat penting untuk pengelolaan yang efisien dari fasilitas dan infrastruktur pariwisata (Corluka, 2019).…”