“…Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar-mengajar di mana siswa dapat mempelajari materi pelajaran sesuai kemampuan, minat, dan kebutuhan sehingga para siswa tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya (Tomlinson, 2017). Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berakar dari gagasan Tomlinson, namun benih ide pembelajaran berdiferensiasi mulai berkembang sejak dimulainya program No Child Left Behind (2002Behind ( -2015 di Amerika Serikat (Bondie et al, 2019;Gara et al, 2022). Walaupun demikian riset tentang pembelajaran berdiferensiasi masih terbatas, yakni: (1) kegiatan pembelajaran di kelas dengan siswa cerdas/berkebutuhan khusus/difabel serta kelas inklusi (Brigandi et al, 2019;Chandra Handa, 2019;Magableh & Abdullah, 2021); (2) penggunaan teknologi untuk mendukung diferensiasi pembelajaran (Mahoney & Hall, 2017;Thapliyal et al, 2022); dan (3) persepsi guru dan siswa tentang pembelajaran berdiferensiasi (Chandra Handa, 2020;Scarparolo & MacKinnon, 2022;Zólyomi, 2022).…”