Determinasi Financial Distress Terhadap Return Saham

Abstract

Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui determinasi kesulitan keuangan/financial distress dengan proksi Altman z score terhadap imbal hasil saham pada perusahaan subklasifikasi industri restoran, hotel dan pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Analisis data berupa analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS 25. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yang menghasilkan 20 sampel perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Before Interest and Tax to Total Assets (EBITTA) dan Market Value of Equity to Book Value Of Debt (MVEBVD) secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Komponen lainnya yaitu Working Capital to Total Assets (WCTA), Sales to Total Assets (STA) dan Retained Earnings to Total Assets (RETA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap imbal hasil saham. Komponen prediktor financial distress secara simultan mempengaruhi imbal hasil saham.

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Struktur Modal, Financial Distress, dan Corporate Governance terhadap Return Saham

“…Semakin rendah nilai financial distress suatu perusahaan maka akan berdampak pada penurunan harga saham serta return saham perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Paramita & Ramdani (2022) dan Caparino & Simamora (2020) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari financial distress terhadap return saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudirgo & Nurainun Bangun (2019) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari financial distress terhadap return saham.…”

Prediksi Financial Distress dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Perusahaan Sub Sektor Industri Tektil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021

“…Hasil tersebut didukung penelitian dari Riantani, (2020) yang mengemukakan minat investor untuk berinvestasi tidak dipengaruhi oleh laba perusahaan ataupun penurunan pendapatan, sehingga EBITTA tidak memiliki pengaruh pada pengembalian saham. Hasil tersebut kontradiktif dengan studi Kewal et al (Kewal et al, 2020); Laksmiwati & Reforma (Laksmiwati & Reforma, 2021) dan Paramita & Ramdani (Paramita & Ramdani, 2022) yang sama-sama memperlihatkan bahwa EBITTA memiliki pengaruh positif pada return saham, di mana tingginya nilai EBITTA berbanding lurus dengan peningkatan return yang diperoleh.…”

“…Oleh karena itu, nilai STA terbukti tidak berpengaruh positif terhadap return saham. Hal serupa lainnya dikemukakan dalam studi Riantani et al (Riantani et al, 2020) dan Paramita & Ramdani (Paramita & Ramdani, 2022) yang menghasilkan keputusan bahwa variabel STA tidak berpengaruh terhadap saham perusahaan. Hasil penelitian ini kontradiktif dengan studi Hanivah & Wijaya (2018) yang menyatakan bahwa STA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.…”