2021
DOI: 10.46799/syntax-idea.v3i8.1410
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determinan Ketimpangan Pendapatan Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2012-2020

Abstract: Kesejahteraan suatu masyarakat bukan hanya diukur berdasar tingkat besaran pendapatan nasional maupun pendapatan perkapitannya saja tetapi juga dilihat menurut alur pendistribusian pendapatan nasional itu sendiri mengalami ketimpangan atau tersebar secara merata. Bagi negara Indonesia, masalah ketimpangan sulit diatasi karena terdapat perbedaan pendapatan antara masyarakat perkotaan dan perdesaan. Di daerah perkotaan pendapatan yang diperoleh masyarakatnya jauh lebih besar dibanding di perdesaan dikarenakan ad… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Daerah ini awalnya cenderung banyak melakukan pembangunan di permukaan darat, mengingat pengembangan wilayah lebih banyak pada Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang relatif berdekatan Kota Solo dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Sementara pengembangan infrastruktur di Kabupaten Gunung Kidul cenderung tertinggal karena dekat dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan Kabupaten Bantul maupun Kulon Progo mengalami ketimpangan dan mengalami perkembangan yang lambat, terutama pembangunan di wilayah pantai (Nabila & Laut, 2021). Apalagi dalam lima belas tahun terakhir pembangunan di DIY lebih banyak dilakukan pada wilayah daratan, seperti infrastruktur jalan, fasilitas umum, destinasi pariwisata, dan akomodasi turisme (Budiman, 2015).…”
Section: Introductionunclassified
“…Daerah ini awalnya cenderung banyak melakukan pembangunan di permukaan darat, mengingat pengembangan wilayah lebih banyak pada Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang relatif berdekatan Kota Solo dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Sementara pengembangan infrastruktur di Kabupaten Gunung Kidul cenderung tertinggal karena dekat dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan Kabupaten Bantul maupun Kulon Progo mengalami ketimpangan dan mengalami perkembangan yang lambat, terutama pembangunan di wilayah pantai (Nabila & Laut, 2021). Apalagi dalam lima belas tahun terakhir pembangunan di DIY lebih banyak dilakukan pada wilayah daratan, seperti infrastruktur jalan, fasilitas umum, destinasi pariwisata, dan akomodasi turisme (Budiman, 2015).…”
Section: Introductionunclassified