2021
DOI: 10.36418/syntax-idea.v6i8.1410
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Determinan Ketimpangan Pendapatan Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2012-2020

Abstract: Kesejahteraan suatu masyarakat bukan hanya diukur berdasar tingkat besaran pendapatan nasional maupun pendapatan perkapitannya saja tetapi juga dilihat menurut alur pendistribusian pendapatan nasional itu sendiri mengalami ketimpangan atau tersebar secara merata. Bagi negara Indonesia, masalah ketimpangan sulit diatasi karena terdapat perbedaan pendapatan antara masyarakat perkotaan dan perdesaan. Di daerah perkotaan pendapatan yang diperoleh masyarakatnya jauh lebih besar dibanding di perdesaan dikarenakan ad… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
0
1
0
Order By: Relevance
“…Di sisi lain, penelitian oleh Syahri & Gustiara (2020) menyatakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) memberikan dampak positif, meskipun tidak signifikan, dan tingkat kemiskinan memberikan dampak negatif dan signifikan. Nuriani (2019) menemukan bahwa variabel penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memberikan dampak negatif yang tidak signifikan, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memberikan dampak negatif dan signifikan, dan Upah Minimum Kota (UMK) memberikan dampak positif yang tidak signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Penelitian oleh Anshari et al ( 2019) menunjukkan bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia.…”
Section: Rata-rata Gini Ratiounclassified
See 2 more Smart Citations
“…Di sisi lain, penelitian oleh Syahri & Gustiara (2020) menyatakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) memberikan dampak positif, meskipun tidak signifikan, dan tingkat kemiskinan memberikan dampak negatif dan signifikan. Nuriani (2019) menemukan bahwa variabel penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memberikan dampak negatif yang tidak signifikan, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memberikan dampak negatif dan signifikan, dan Upah Minimum Kota (UMK) memberikan dampak positif yang tidak signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Penelitian oleh Anshari et al ( 2019) menunjukkan bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) memberikan dampak negatif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia.…”
Section: Rata-rata Gini Ratiounclassified
“…Dalam Adisasmita (2013), pertumbuhan ekonomi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi agar dapat menambah output yang dihasilkan, pertumbuhan ini dinilai melalui penggunaan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Nuriani, 2019). Pertumbuhan ekonomi ini diharapkan dapat menciptakan ekonomi yang maju dan masyarakat yang sejahtera.…”
Section: Teori Pertumbuhan Ekonomiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…In other words, there are intervening variables that are the direct cause of changes in economic inequality (changes increase or decrease). Theoretical studies explain that there is a functional/mathematical relationship between the three variables, namely economic contraction (economic growth), open unemployment, and economic inequality (Wahyu et al, 2021;Hariani, 2019;Nabila & Laut, 2021).…”
Section: Literature Reviewmentioning
confidence: 99%
“…World Bank (2016) dalam laporannya menyatakan permasalahan itu merupakan satu hal yang sangat kompleks dan serius. Hal itu karena melibatkan berbagai macam aspek, mulai dari aspek manusia, karakteristik alam, hingga kondisi geografis yang berbeda di setiap negara atau daerah.Eksistensi pembahasan mengenai disparitas pendapatan di negara berkembang sudah dilakukan kurang lebih 70 tahun lamanya (Nabila & Laut, 2021). Pembahasan tersebut bertujuan untuk menentukan arah kebijakan perekonomian yang telah terjadi.…”
Section: Pendahuluanunclassified